Bujurnews.com, Sangatta – Peristiwa ini terjadi pada 8 November 2018 lalu. Seorang lelaki di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim, menemukan sebuah munisi jenis rudal saat dia sedang merintis lahan 1 hektare (ha).
Penemu rudal tersebut yakni Handoko (35), warga Jalan Hidayatullah Gang Kedung Adem RT 55, yang juga pegawai RSUD Kudungga Sangatta. Lahan yang saat itu digarapnya terletak di komplek pembangunan Perumnas Joko Widodo Kanal III, Jalan AW Syahrani, Kelurahan Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur.
Mortir yang kala itu ditemukannya berdiameter bawah sekira 90 sentimeter (cm), ujung atas 45 cm, dan panjang 180 cm. Hal itu membuat warga harus bersiaga, karena berpotensi meledak.
“Saat membersihkan lahan, saya melihat ada bongkahan besi tua panjang. Setelah diperiksa ternyata besi tersebut menyerupai rudal milik TNI. Jadi saya langsung melaporkannya kepada pasien yang sedang saya rawat di RSUD yang juga polisi,” ujar Handoko.
Lantas, tempat kejadian perkara (TKP) diamankan oleh anggota polisi bersama jajaran Kodim 0909/Sangatta, pada 9 November 2018, pukul 10.00 Wita. Kemudian benda asing itu diidentifikasi.
Kapolres Kutim AKBP Teddy Ristiawan menyatakan, tindakan yang dilakukan pihaknya adalah mengamankan TKP, dan memeriksa sejumlah saksi di sekitarnya.
“Penanganan lebih lanjut dilakukan Kodim 0909 Sangatta,” tambah Kasat Reskrim AKP Yuliansyah kala itu.
Terpisah, Dandim 0909/Sangatta Letkol Inf Kamil Bahren Pasha menjelaskan, benda tersebut adalah rudal. Pihaknya bersama Polres Kutim sudah mengamankan lokasi tersebut dengan memasang police line agar tak dimasuki warga. Harus diteliti dulu, apakah masih aktif atau tidak.
“Tidak mudah memindahkan rudal tersebut. Jadi, kami harus mengamankan dulu lingkungan sekitar. Kami juga perlu lebih lanjut memeriksa kondisi dan jenis rudal. Kalau sudah nonaktif, akan dihibahkan ke Kodam VI Mulawarman. Tapi kalau masih aktif, harus diangkat dengan peralatan khusus ke tempat yang aman untuk diledakkan. Tapi pastinya rudal itu sudah lama berada di lokasi tempatnya ditemukan,” ujar Kamil.
Dia mengimbau, agar warga jangan sekali-sekali mendatangi tempat tersebut. Sebab, rudah tak boleh terkena guncangan atau pukulan. Seandainya aktif, tak ada lagi kemungkinan selain munculnya ledakan.
Diduga Peninggalan Perang Dunia II
Setelah penelitian, ternyata diasumsikan bahwa mortir berkarat penemuan Handoko itu diduga hasil peninggalan perang dunia II. Bahkan, mortir itu masih berstatus aktif.
Untuk menjaga keamanan, akhirnya tim Kodim 0909 Sangatta melakukan pengamanan dengan membawa mortir tersebut ke lahan bekas tambang di wilayah ujung Sangatta. Di sana, di tempat yang jauh dari permukiman penduduk, mortir tersebut diledakkan secara sengaja. Tujuannya, agar tidak menjadi bahaya di kemudian hari. (gen/jok)