Bujurnews.com, Sangatta – Minimnya pembangunan di wilayah Kutai Timur terutama akses infrastruktur jalan menjadi perhatian khusus bagi kelompok mahasiswa Kutim. Berbagai hal dikritisi karena menilai pemerintah masih kurang memprioritaskan pembangunan, sebagaimana fakta banyaknya jalanan yang rusak di daerahnya.
Ketua HIPMA-KT (Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Kutai Timur) Angga Gilang Permadi menyampaikan, banyak sektor yang mestinya dibenahi oleh pemerintah. Baik Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Misalnya mengenai infrastruktur jalan tiap kecamatan dan desa yang masih hancur, masalah tenaga kerja, masalah peningkatan kualitas pendidikan demi mewujudkan sumber daya manusia yang mumpuni, dan fasilitas kesehatan yang belum baik serta hal lainnya.
“Oleh karena itu, kami sangat harapkan, baik pemerintah provinsi dan kabupaten segera serius memperbaiki akses jalanan tiap kecamatan yang masih hancur, melalui Wakil Rakyat Agus Aras untuk bisa mengawal serta mengeksekusi apa yang menjadi harapan masyarakat,” kata Gilang dalam pesan, Rabu (26/1/2022).
Menanggapi masukan Mahasiswa tersebut, anggota Komisi III DPRD Kaltim Agus Aras mengatakan siap mengawal aspirasi dari mahasiswa, terkait pembangunan Kutai Timur yang masih miris dari pembangunan.
“Pembangunan infrastruktur terkhusus akses jalanan antar kabupaten/kota yang merupakan jalan provinsi tentunya menjadi prioritas pembangunan ke depan, tentunya menjadi fokus utama dalam perbaikan infrastruktur. Sehingga juga kita perlu masukan-masukan dari Mahasiswa, guna membangun Kutim bersama ke depannya,” ungkap Agus Aras.
Hal senada disampaikan Dewan Pembina IKBM (Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa) Kaubun Yohanes Richardo Nanga Wara, menurutnya anggaran sekitar Rp 50 miliar membutuhkan pengawalan khusus untuk pembangunan infrastruktur akses antar kabupaten/kota, yang mulai dari penghubung antar Kecamatan Kaliorang, Sangkulirang, Kaubun, Karangan hingga Berau. Besaran anggaran yang dikeluarkan, tentu harus sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
“Kami dari Mahasiswa Kutim akan terus mengawal dan mengkritisi pembangunan infrastruktur, karena menjadi urgensi. Tentunya kami juga mendesak agar Pemerintah Kabupaten juga bertindak secara serius, menyelesaikan serta menjalankan pembangunan berbagai sektor terutama infrastruktur jalanan,” ulasnya. (kei/hdd)