Bujurnews, Kutai Timur – Sebagai upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kelahiran Bayi (AKB) masih menjadi perhatian penting bagi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim).
Untuk itu Dinas Kesehatan Kutai Timur, menggelar kegiatan penguatan pelayanan Kesehatan Reproduksi Calon Pengantin (Kesprocatin) dengan lintas sektor tahun 2023, di ruang pertemuan Hotel Victory, Sangatta, Senin,(05/06/23).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Bagian Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekkab Kutim, Poniso Suryo Renggono.
Dalam sambutannya, Poniso menyebutkan bahwa berbagai intervensi telah dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Namun upaya penurunan AKI dan AKB sampai saat ini belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan.
“Dengan konsep paradigma sehat, maka upaya percepatan penurunan AKI dan AKB harus dilaksanakan lebih ke arah hulu, yaitu pada masa sebelum hamil/prakonsepsi,” tutur Poniso.
Hal tersebut dapat di upayakan melalui peningkatan kesehatan reproduksinya, yaitu dengan memperhatikan calon pengantin (catin). Melalui pelayanan pemeriksaan kesehatan reproduksi bagi catin, maka kita dapat memastikan kesehatan calon pengantin baik secara fisik maupun mental.
“Kita menjamin kesehatan ibu dalam usia reproduksi agar mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting,” lanjutnya.
Program pelayanan kesehatan reproduksi catin akan dapat terselenggara dengan baik jika lintas program dan lintas sektor terkait berkomitmen penuh mendukungnya.
“Diharapkan para peserta yang hadir pada pertemuan ini dapat memberikan dukungannya berupa komitmen dan keterlibatan secara langsung. Sebagai upaya mendorong dan mewajibkan calon pengantin di wilayah kerjanya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas) setempat.” Imbuhnya.(Adv/Ma/Ja).
