Hiburan

Pelajaran Berharga Joke Nir-empati dari Peristiwa Will Smith Tampar Chris Rock

Bujurnews – Tamparan Will Smith ke Chris Rock di Oscar 2022 mendapat sorotan dari psikolog. Reaksi Smith tidak tepat di satu sisi, tapi di sisi lain joke Rock memang tidak empathetic.

Untuk diketahui, komedian Chris Rock dalam joke-nya mengungkit penampilan Jada Pinkett Smith, istri Will Smith, yang botak karena mengidap alopecia. Ini adalah kondisi autoimun yang memicu kerontokan rambut yang sangat parah.

Will Smith tak terima, lalu naik panggung dan menampar Chris Rock lalu memintanya untuk tidak lagi mengungkit istrinya. Chris Rock mengiyakan, lalu melanjutkan pembacaan nominasi.

Psikolog Veronica Adesla dari Ohana Space menilai ketersinggungan Will Smith adalah hal yang wajar, mengingat joke Chris Rock menyinggung hal yang sentimental. Bukan hanya bagi Jada Smith, tapi juga pengidap alopecia yang lain.

“Apakah etis yang dilakukan Chris Rock dengan menjadikan kondisi Jada sebagai bahan gurauan? Jawaban saya itu tidak etis, karena tampak tidak empathetic, tidak mempertimbangkan bahwa hal tersebut adalah issue yang sentimental untuk Jada dan Will Smith dan keluarga,” jelas Vero, sapaannya, dikutip dari detikcom, Senin (28/3/2022).

Baca juga Penyesalan Will Smith Tampar Chris Rock: Saya Salah

Yang tidak wajar adalah reaksi Will Smith yang memilih menggunakan kekerasan dalam acara yang dipertontonkan ke publik di seluruh penjuru dunia. Menurut Vero, ada teknik untuk mengontrol amarah agar hal itu bisa dihindari.

“Namun demikian, apakah bisa dipahami mengapa ia [Will Smith] melakukan hal tersebut? Jawaban saya adalah apa yang dilakukannya sangat bisa dipahami,” kata Vero.

Menurut Vero, amarah tidak harus ditahan karena justru akan mengusik kesehatan mental dan bahkan fisik seseorang. Namun demikian, amarah bisa dikontrol dengan melakukan ‘pause’ atau berhenti sejenak sebelum bereaksi.

baca juga Ucapan Chris Rock yang Membuat Will Smith Menamparnya di Oscar 2022

“Dengan demikian, kemarahan bisa tersalurkan secara lebih efektif dengan harapan juga bisa diterima dengan kepala dingin, terjadi dialog dan diskusi yang produktif, dan menjadi pembelajaran untuk pihak-pihak terlibat,” tutup Vero. (asd)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button