Program KB Bukan Batasi Angka Kelahiran, Tapi Rencanakan Kelahiran Demi Cegah Stunting
Bujurnews – Salah satu tugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) membantu merencanakan keluarga berencana (KB) untuk masyarakat.
Stigma masyarakat soal program KB dinilai masih ada yang kurang tepat. Dimana, masih ada masyarakat menganggap program KB merupakan pembatasan angka kelahiran di suatu wilayah.
“Sebenarnya bukan membatasi angka kelahiran, tetapi kami membantu merencanakan masyarakat yang akan berkeluarga,” ungkap Sekretaris DPPKB Kutim, Indra Arie Iranday kepada wartawan saat ditemui di Kantor DPPKB Kutim, Jalan A. W. Syahranie, Sangatta.
Menurutnya, melalui perencanaan berkeluarga, masyarakat dapat menghindari permasalahan-permasalahan seperti pola asuh anak tidak tepat, pendidikan rendah, hingga stunting. Hal itu dilakukan melalui penyuluhan-penyuluhan di lingkungan masyarakat oleh DPPKB Kutim.
“Kami memberikan penyuluhan misalnya, angka kelahiran anak jangan terlalu dekat, karena berpotensi munculnya masalah stunting,” ucapnya saat dikonfirmasi Jumat (19/8/2022)
Ditambahkan oleh, Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB), Mustika pemerintah menetapkan program KB dengan 2 anak cukup berdasarkan pendapatan per kapita di Indonesia.
Pihaknya tidak melarang masyarakat jika ingin memiliki anak lebih dari 2, asalkan mampu mengasuh dan memberikan hak-hak anaknya.
“Tidak masalah jika masyarakat ingin memiliki anak lebih dari 2, yang terpenting mereka mampu mengasuh dan memberikan hak-hak dasar anak,” tandasnya. (BJN-02)