AdvertorialKukar

Saluran Irigasi Bakal Dibangun Pemkab Kukar Sepanjanh 69 Kilometer

Foto : Jaringan irigasi di Kukar. (Istimewa)

Bujurnews, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) tengah pembangunan sistem irigasi untuk memastikan ketersediaan air tetap ada di wilayah yang menjadi lokasi titik pertanian.

Pihaknya menargetkan 69 kilometer panjang saluran irigasi yang dibangun dan direhabilitasi, khususnya di 5 kawasan pembangunan pertanian di Kukar.

Pada tahun 2023 ini, sepanjang 11 kilometer jaringan irigasi yang dibangun dan direhabilitasi. Dengan total anggaran yang disiapkan sebesar Rp17 miliar. Sementara pada tahun 2022 lalu, Distanak Kukar tengah membangun dan merehabilitasi sepanjang 17 kilometer irigasi, dengan target sepanjang 14,6 kilometer. 17 kilometer irigasi yang dibangun dan direhabilitasi itu menyerap anggaran senilai Rp12 miliar.

“Tahun ini karena keterbatasan anggaran, hanya 11 kilometer yang seharusnya target kami 20 kilometer. Tapi target kekurangan akan kami kejar di tahun 2024,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasaran (Sapras) Distanak Kukar, Muhammad Rifani.

Jaringan irigasi yang dibangun ini menyasar kepada irigasi tersier. Sedangkan jaringan irigasi yang sekunder dan menengah dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar.

Saluran irigasi yang dibangun akan menyambung dengan masing-masing 5 kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian di Kukar. Pertama, kawasan pertanian yang ada di Kecamatan Sebulu-Muara Kaman yang meliputi Desa Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipari Makmur, Sidomukti, Panca Jaya dan Bunga Jadi. Luas lahan pertanian yang ada di kawasan tersebut mencapai 1.520 hektare.

Kedua, Kecamatan Tenggarong-Loa Kulu yang meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan dan Rempanga. Luas lahan pertanian yang ada di kawasan ini mencapai 1.216 hektare.

Ketiga, Kecamatan Marangkayu yang meliputi Desa Santan Ulu, Semangko dan Sebuntal. Luas lahan kawasan pertanian yang ada di Marangkayu ini mencapai 1.082 hektare.

Keempat, Tenggarong Seberang I yang meliputi Desa Bangun Rejo, Karang Tinggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Uling dan Embalut. Luas lahan yang ada di kawasan ini mencapai 1.650 hektare.

Terakhir, kawasan Tenggarong Seberang II yang meliputi Desa Kertabuana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju dan Separi. Kawasan Tenggarong II ini memiliki luas lahan pertanian sekitar 2.160 hektare.

“Kawasan itu dengan luas hamparan diatas 1.000 hektare. Jadi lima kawasan itu luasnya 8.000 hektare lebih,” ungkapnya.

Saluran irigasi yang dibangun di masing-masing lima kawasan ini pun diharapkan dapat dirawat oleh para gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang merasakan manfaatnya. Mereka diharapakan dapat merawat jaringan irigasi itu secara swadaya.

“(Pembangunan irigasi) ini dalam rangka peningkatan produksi. Pada dasarnya sebagian besar sawah itu kan tadah hujan, jadi kita mau atur airnya supaya kebutuhan air baju terhadap pertanian padi sawah bisa terpenuhi,” tandasnya. (Kar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button