Pemkab Kutim Targetkan Angka Stunting 2023 Turun Hingga 6 Persen

Bujurnews, Kutai Timur – Angka stunting di wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berdasarkan data tahun 2021 sebesar 27,4% dan mengalami penurunan pada tahun 2022, 24,7% dan diperkirakan akan turun sekitar 5 hingga 6 persen di tahun 2023.
Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas DPPKB Kutim Ronny Bonar H Siburian, di mana di tahun 2022 angka stunting di wilayah Kutim masih terbilang sangat tinggi.
“Capaiannya tadi, pada tahun 2021 itu (Kutai Timur) di angka 27,4 persen, dan tahun 2022 kita mengalami penurunan (angka stunting) yang cukup besar yaitu 24,7 persen, dan terakhir ada penurunan 5 sampai 6 persen,” ungkapnya Selasa (17/10/23).
Lebih lanjut, ia menambahkan sebenarnya target penurunan angka stunting di Kutai Timur pada tahun 2023 ini diharapkan mencapai di bawah 20 persen. Akan tetapi, capaian tersebut menjadi hal krusial sebab untuk mencapai target secara nasional yakni 14 persen tahun 2024 itu tidak mudah.
Maka dari itu, pihaknya membutuhkan kerja sama dari sektor dan sarana prasarana yang mendukung untuk penurunan angka stunting, seperti Balai Penyuluh KB.
“Balai diperlukan karena dari 18 kecamatan kita baru 8 kecamatan, yang terlaksana dan itu tempat kerja teman-teman penyuluh untuk mensosialisasikan kegiatan-kegiatannya,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan, dr Bahrani menambahkan, untuk meminimalisir angka stunting juga diperlukan pemeriksaan pada ibu, terutama pada ibu muda dan ibu yang mengalami kurang gizi.
“Ibu yang kurang gizi inilah yang dapat mengakibatkan anak stunting, jadi 1000 hari kehidupan, yaitu mulai dari hamil 270 hari hingga umur 2 tahun,” jelasnya.
Bahrani menegaskan pentingnya melakukan pemeriksaan pada ibu, jangan sampai kekurangan protein dalam jangka lama.
“Selain itu tumbuh kembangnya tidak bagus, juga mempengaruhi otak, karena di 2 tahun pertama pertumbuhan otak sangat pesat hingga 80 persen,” tegasnya.(mar/ja)