AdvertorialPemkab Kutim

Pupuk Non Subsidi Mahal, Pupuk Organik Jadi Solusi Alternatif di Kutim

Bujurnews, Kutai Timur – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutai Timur melalui para penyuluh pertanian memberikan solusi alternatif kepada para petani terkait pemakaian pupuk organik yang diproduksi secara mandiri.

Sebab, harga pupuk non subsidi di Kutai Timur sangat mahal dan hanya tanaman tertentu yang bisa mengakses pupuk subsidi.

Oleh sebab itu, melalui para penyuluh pertanian lapangan (PPL), DTPHP Kutim menggencarkan pembuatan pupuk organik untuk diimplementasikan pada tanaman.

“Seperti tanaman sayur mayur dan lainnya tidak bisa mengakses pupuk subsidi, oleh karenaa itu kami lagi giat untuk membuat pupuk organik dari kotoran sapi dan urinenya sapi,” ungkap Kepala DTPH Kutim, Dyah Ratnaningrum, beberapa waktu lalu.

Kata dia, ternyata tanaman yang memakai pupuk organik dari kotoran sapi dan urine sapi menghasilkan produk yang jauh lebih bagus.

Tak hanya itu, pihaknya telah melakukan uji coba pupuk organik yang berbahan dasar kotoran sapi untuk tanaman bawang merah seluas 2 hektare di Kecamatan Sangatta Utara.

Hasil panen bawang merah antara pupuk organik dan non organik sangat terlihat perbedaannya.

Oleh sebab itu, pihaknya saat ini sedang menggalakkan pembuatan dan implementasi pupuk organik pada tanaman petani.

“Yang menggunakan pupuk organik itu warnanya bisa bagus, merahnya itu bagus, kalau yang tidak pakai pupuk organik itu warnanya lebih pucat,” pungkasnya. (Adv/Bjn-02/Ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button