Bujurnews – Mimpi Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-23 untuk melaju ke final Piala Asia U-23 2024 pupus setelah menelan kekalahan tipis 0-2 dari Uzbekistan di babak semifinal, Senin (29/4) malam WIB.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, tersebut diwarnai drama kartu merah dan gol bunuh diri.
Uzbekistan langsung mengambil inisiatif serangan sejak awal pertandingan. Dominasi mereka nyaris membuahkan hasil pada menit ke-5, namun tendangan jarak jauh Abbosbek Fayzullaev masih melambung di atas mistar gawang Indonesia.
Indonesia mencoba bertahan dengan disiplin dan sesekali melancarkan serangan balik. Peluang emas pertama bagi Indonesia baru hadir di menit ke-30 melalui kaki Witan Sulaeman, namun tendangannya masih bisa diblok dengan baik oleh pertahanan Uzbekistan.
Skor imbang 0-0 bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, Uzbekistan semakin meningkatkan intensitas serangan mereka. Hasilnya, pada menit ke-68, tim berjuluk “Serigala Biru” ini berhasil memecah kebuntuan melalui gol Norchaev Khusayin yang memanfaatkan umpan silang matang dari rekan setimnya.
Keunggulan Uzbekistan semakin kokoh setelah Rizky Ridho, bek tengah Indonesia, dikartu merah langsung pada menit ke-83 karena pelanggaran keras terhadap pemain lawan. Dua menit berselang, petaka kembali menimpa Indonesia.
Pratama Arhan yang berusaha menghalau bola umpan silang justru menyarangkan bola ke gawang sendiri, mengubah skor menjadi 2-0 untuk Uzbekistan.
Indonesia berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan, namun hingga peluit akhir dibunyikan, skor 2-0 tetap bertahan. Hasil ini mengantarkan Uzbekistan ke final Piala Asia U-23 2024 sekaligus mengunci tiket mereka ke Olimpiade Paris 2024.
Meskipun menelan kekalahan, perjuangan timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 patut diapresiasi. Mereka telah menunjukkan performa yang apik dan pantang menyerah di setiap pertandingan. Dukungan penuh dari para suporter juga menjadi motivasi bagi para pemain.
Pencapaian timnas Indonesia U-23 di turnamen ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi perkembangan sepak bola Indonesia di masa depan.
Diharapkan dengan pembinaan yang berkelanjutan dan dukungan penuh dari semua pihak, sepak bola Indonesia dapat mencapai prestasi yang lebih gemilang di kancah internasional. (*)