Safari Subuh dan Visi Kukar Idaman, Bupati Edi Dorong Peningkatan Moral dan Budaya Melalui Pengajian
Foto : Safari Subuh Bupati Kukar Edi Damansyah di Langgar Ar Rahman, Kecamatan Kembang Janggut. (Humas Pemkab)
Bujurnews, KUTAI KARTANEGARA – Di bawah naungan pagi yang masih remang, Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, bersama timnya, memulai langkah mereka menuju Langgar Ar Rahman. Mereka adalah bagian dari Safari Subuh, sebuah tradisi yang telah membawa mereka ke 247 tempat ibadah di seluruh kabupaten. Pada Sabtu yang tenang itu, 11 Mei 2024, suasana di Langgar Ar Rahman RT. 3 Kecamatan Kembang Janggut terasa berbeda.
Musrin, marbot setia langgar, menyambut rombongan dengan senyum lebar. Bupati Edi, dengan gestur yang penuh hormat, menyerahkan sumbangan yang akan memperkaya kegiatan ibadah di langgar: 5 rol ambal, 1 buah warles, 20 buah mukena, 10 Al-Qur’an, 10 Iqra, dan 10 Yasin. Ini bukan sekadar pemberian; ini adalah pengakuan atas dedikasi H. Musrin dan seluruh takmir langgar yang telah mewakafkan waktu mereka untuk mengurus rumah ibadah ini.
Dengan suara yang berat namun penuh kehangatan, Bupati Edi berbagi pandangannya tentang pentingnya peran rumah ibadah, bukan hanya sebagai tempat untuk ibadah wajib, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran agama. “Orang-orang yang mewakafkan waktunya untuk mengurus rumah ibadah, adalah mereka yang telah memilih dan mendengarkan panggilan hati nurani mereka dengan kesadaran yang tinggi.” katanya.
Edi berbicara tentang visi ‘Kukar Idaman’, program yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya. Menurutnya, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan peran penting dari semua pihak, baik di pendidikan formal maupun non-formal, termasuk pengajian di masjid dan pondok pesantren.
Pada titik ini, Edi mengungkapkan inisiatif baru: mengaji akan menjadi salah satu syarat seleksi jabatan di kabupaten. “Nanti, jika ingin ikut seleksi jabatan, maka akan diuji mengajinya di tingkatan iqrokah atau Al-Qur’an, tidak ada alasan untuk malu jika masih di tingkat Iqro, yang terpenting adalah keinginan untuk terus belajar,” jelasnya.
Ketika Safari Subuh beranjak ke akhir, KH Harun Nur Rasyid, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, mengisi tausiyah dan doa, menutup pagi yang telah menjadi saksi bisu komitmen dan harapan baru bagi Kabupaten Kutai Kartanegara. (Kar)