Bujurnews – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memamerkan gerakan tariannya pada Jumat, 25 Mei, saat menggelar rapat umum di Bronx. Dalam sebuah video yang viral, calon presiden dari Partai Republik tersebut terlihat mencoba menari mengikuti irama lagu “Hold On I’m Coming” yang dinyanyikan oleh Sam & Dave pada tahun 1966.
Yang menarik, tarian Trump ini mulai menarik perhatian masyarakat Indonesia. Mereka melihat bahwa Trump tampaknya mengikuti tren kampanye presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, yang dikenal dengan gaya tarian gemoy. Gaya gemoy Prabowo, yang berarti lucu atau menggemaskan, telah menjadi ciri khas dalam kampanye politiknya dan sering kali ditampilkan di berbagai acara publik.
Trump terlihat mencoba gerakan tarian monyet, yang mengingatkan pada gaya gemoy Prabowo yang populer di kalangan pendukungnya. Gaya kampanye yang menghibur ini tampaknya berhasil menarik perhatian audiens, baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia.
Para netizen Indonesia tidak butuh waktu lama untuk mengomentari kesamaan ini di media sosial. Banyak yang berspekulasi apakah Trump sengaja meniru gaya kampanye Prabowo untuk menarik perhatian dan menciptakan koneksi emosional dengan para pemilihnya. Beberapa komentar di media sosial menyatakan bahwa gaya kampanye yang menghibur dan mendekatkan diri dengan rakyat memang menjadi tren global dalam politik modern.
Penampilan Trump di Bronx bukan pertama kalinya ia mencoba menarik perhatian dengan cara-cara yang tidak biasa. Selama kampanye presidennya, Trump sering kali menggunakan berbagai taktik untuk menarik perhatian media dan publik. Namun, kali ini, tampaknya ia terinspirasi oleh gaya kampanye yang telah terbukti efektif di belahan dunia lain.
Meski demikian, respons terhadap tarian Trump di kalangan pendukungnya di Amerika Serikat masih bervariasi. Ada yang menganggapnya lucu dan menghibur, sementara yang lain merasa tindakan tersebut tidak pantas untuk seorang calon presiden. Namun satu hal yang pasti, tarian Trump ini berhasil mencuri perhatian dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Apakah gaya gemoy akan menjadi elemen tetap dalam kampanye Trump ke depannya masih harus dilihat. Namun, yang jelas, strategi kampanye yang menggabungkan hiburan dan politik ini menunjukkan bahwa batasan antara keduanya semakin kabur di era digital ini, di mana perhatian publik adalah aset berharga bagi setiap kandidat politik. (*)