Menangkal Perselingkuhan Dengan Foto, Apakah Mungkin?
Bujurnews – Persoalan perselingkuhan menjadi hal yang umum dihadapi oleh masyarakat saat ini. Perselingkuhan menjadi bahan perbincangan yang menarik dan viral, karena perselingkuhan itu sendiri tidak hanya didominasi oleh para pria, tetapi juga wanita di segala lapisan dan golongan, bahkan tidak memandang usia.
Sebenarnya fenomena ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, tetapi juga di kota-kota kecil atau pun di daerah.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita menyebut Pemprov Kaltim telah melaksanakan program pencegahan perselingkuhan di lingkungan ASN. Salah satunya dengan mewajibkan memasang foto keluarga di tempat kerja. Sehingga bisa mengingatkan kepada ASN jika ada niat berselingkuh. Termasuk aturan pemberhentian kepada ASN yang terbukti berselingkuh.
Tentu saja banyak faktor yang menjadikan orang berselingkuh mulai dari pertama persoalan pribadi seperti ketidakcocokan, berbeda harapan pada pasangan, masalah keluarga, bosan, dll. Kedua Persoalan lingkungan dan gadget juga sangat mempengaruhi hal tersebut misalnya perilaku perselingkuhan di lingkungan kerja, pakaian kerja yang banyak mengumbar aurat, suasana kerja yang campur baur, seringnya pergi bersama-sama untuk makan atau dinas luar kota, banyak sekali konten-konten yang menunjukkan seksualitas, sulit menahan godaan, pasangan orang lain nampak lebih baik daripada pasangan sendiri, pengaruh gadget.
Ketiga persoalan keimanan atau kontrol diri. Perselingkuhan sering terjadi karena jauhnya perasaan pengawasan Allah terhadap dirinya. Kontrol diri yang kurang, mudah tergoda, dan penasaran ingin mencoba hal-hal lain menjadi penyebab dari keimanan.
Jika persoalan perselingkuhan disebabkan karena faktor diri, keluarga, lingkungan dan keimanan, tentu saja memajang foto pasangan atau keluarga di wilayah kerja tidak dapat dijadikan sebagai penangkal agar terhindar dari perselingkuhan. Karena sesungguhnya sumber penyebabnya bukanlah berasal dari foto akan tetapi dari faktor internal dan eksternal.
Lantas bagaimanakah agar bisa menangkal perselingkuhan?? dengan menerapkan beberapa hal sebagai berikut:
Pertama, harus disadari bersama bahwa pasangan yang kita miliki saat ini adalah yang terbaik yang telah dipilihkan oleh Allah untuk kita. Tak ada tadi yang tak retak di situ pula tak ada manusia yang sempurna semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Persoalan yang hadir di dalam rumah tangga harus dikelola di manajemen bukan dihindari atau beralih kepada orang lain. Sekalipun hal itu telah diupayakan namun jika perpisahan yang terjadi meskipun hal itu tidak disukai oleh Allah namun dapat dilakukan karena itu adalah pilihan. Sehingga perselingkuhan tidak harus terjadi, namun permasalahan yang ada harus diselesaikan sesuai dengan tuntunan agama.
Kedua, lingkungan sangat mempengaruhi pola pikir dan aktivitas yang kita lakukan, sehingga memiliki lingkungan yang positif sangat membantu bagi kita untuk senantiasa berpola pikir benar dan beramal yang benar. Senantiasa menjalankan sistem pergaulan islami di lingkungan wilayah kerja sangat membantu bagi kita untuk terhindar dari berkhalwat atau berdua-duaan bercampur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Bagi wanita yang bekerja menggunakan pakaian syar’i adalah kemutlakan karena itu akan menjaga auratnya serta tidak mudah menampakkan auratnya kepada orang lain. Tertawa, bercanda, bersenda gurau juga harus disesuaikan dengan hukum agama sehingga semua amal yang kita lakukan benar dan salah yang menjadi penilaian adalah hukum agama.
Pemanfaatan gadget harus dalam rangka ketakwaan dan juga kebaikan bukan cuman bukan sekedar untuk pemuas nafsu materi atau jasa Diah manusia belaka. Gadget harus mendukung raihnya nilai-nilai ruqyah luhur sehingga siapapun dan senantiasa menggunakan gadget dalam kebaikan.
Ketiga rasa pengawasan yang dilakukan oleh Allah akan menjadikan kita merasa dekat dan ingin selalu melakukan kebaikan. Kedekatan kepada Allah harus senantiasa dibina bukan hanya di rumah ibadah, akan tetapi juga di wilayah kerja.
Tentu saja ketiga hal di atas juga sangat perlu didukung oleh suasana kehidupan islami yang diterapkan dalam bentuk penerapan hukum-hukum syariat Islam yang mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan dalam bentuk ditegakkannya hukum-hukum Alquran secara kaffah atau keseluruhan. Insya Allah jika hukum ini dijalankan maka akan terwujud kebaikan, ketentraman, ketaatan, jauhnya manusia dari kemaksiatan dan kezaliman yang dilakukan pada dirinya ataukah pada orang lain.
Wallahualam bishowab.
Ditulis Oleh: Isadiningtyas, SEI.