Produk Pertanian Kutim Diminati di Eropa dan Asia, Ardiansyah: Kita Fokus pada Pengembangan Semua Potensi SDA
Bujurnews – Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, mengajak peningkatan sektor hortikultura di daerahnya menyusul lonjakan pesanan produk pertanian dari berbagai daerah. Momentum ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani lokal untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian mereka.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Pertanian dan Peternakan yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim di Cafe Maloy Hotel Royal Victoria, Jumat (7/6/2024).
Bupati Ardiansyah menyoroti keberhasilan Kutim dalam pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor hortikultura dalam beberapa tahun terakhir.
“Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras kita semua, terutama mereka yang bekerja di lapangan. Produk seperti pisang, cokelat, nanas, padi sawah, dan sayur-mayur telah menarik minat pasar regional dan internasional,” kata Ardiansyah.
Bupati menekankan pentingnya mengembangkan potensi besar di bidang pertanian dan hortikultura. “Kita harus serius dalam mengembangkan sektor ini. Potensi luar biasa yang kita miliki harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” tegasnya kepada para peserta dari Balai Penyuluh Petani Lapangan (BPPL) se-Kutim.
Ardiansyah juga menambahkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kini tidak lagi menganggap sektor tambang sebagai potensi utama yang perlu dikembangkan di Kutim. “Kita harus fokus pada pengembangan semua potensi sumber daya alam (SDA) yang kita miliki,” katanya.
Selain itu, Ardiansyah menyebutkan bahwa pasar internasional seperti Vietnam dan Singapura telah menunjukkan minat besar terhadap produk pertanian dari Kutim. “Duta Besar Vietnam dan Atase Ekonomi Kedutaan Besar Indonesia di Singapura telah mendukung produk-produk kita,” ungkapnya.
Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, juga menyatakan bahwa produk pertanian dari Kutim sangat berpotensi diminati di Eropa dan Asia karena mematuhi Good Agricultural Practices (GAP). “Produk pertanian Kutim memenuhi standar sertifikasi GAP, yang memastikan proses produksi menggunakan teknologi maju, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sehingga aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Dyah juga mengatakan bahwa meningkatnya permintaan bawang merah dan cabai memberikan peluang besar bagi petani untuk meningkatkan produksi dan pendapatan mereka. “Permintaan bawang merah dan cabai terus meningkat, terutama menjelang musim panen. Kami berinisiatif untuk memperluas area tanam guna memenuhi kebutuhan pasar yang semakin besar,” tambahnya.(Adv/Mar/ja).