Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi Jadi Sorotan Akibat Postingan di Akun Facebook Pribadi
Bujurnews – Belakangan ini, akun Facebook yang diduga milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi menjadi perbincangan hangat di media sosial. Desakan dari masyarakat agar dirinya mundur dari jabatannya buntut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) semakin memanas setelah beberapa postingan kontroversial di akun tersebut terungkap.
Dalam akun tersebut, terlihat beberapa postingan yang dianggap ‘museum’ serta foto-foto Budi Arie berpose bersama tentara Israel Defense Forces (IDF) dan latar belakang bendera Israel. Keberadaan foto-foto ini menambah kontroversi seputar kinerjanya sebagai Menteri Kominfo, terutama setelah serangan siber yang melumpuhkan sejumlah layanan publik.
Postingan dan foto-foto tersebut memicu berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang mempertanyakan loyalitas dan integritas Budi Arie sebagai pejabat tinggi negara. “Bagaimana bisa seorang Menteri Kominfo yang bertanggung jawab atas keamanan data nasional justru berpose dengan tentara asing?” tulis seorang pengguna Facebook dalam kolom komentar.
Selain itu, desakan agar Budi Arie mundur juga muncul lewat petisi online yang semakin mendapatkan dukungan. Dalam petisi tersebut, masyarakat menuntut tanggung jawab penuh atas kelalaian dalam menjaga keamanan data yang berdampak pada banyak layanan publik.
Terkait dengan kontroversi ini, Budi Arie belum memberikan pernyataan resmi. Hingga berita ini diturunkan, kumparan sudah mencoba menghubungi Budi Arie untuk klarifikasi namun belum ada tanggapan.
Banyak pihak yang menilai bahwa langkah Budi Arie untuk menutup akun Instagramnya beberapa waktu lalu dan memprivasi akun Facebooknya tidak menyelesaikan masalah, bahkan terkesan menghindari tanggung jawab. Hal ini justru memicu lebih banyak spekulasi dan kecurigaan dari publik.
Di tengah desakan masyarakat agar dirinya mundur, Budi Arie tetap bersikukuh pada posisinya. Sebagai Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), ia memiliki basis pendukung yang cukup kuat, namun dalam situasi ini, tekanan dari publik tampak semakin meningkat.
Para analis politik menilai bahwa situasi ini bisa menjadi ujian berat bagi pemerintahan Presiden Jokowi. “Keputusan untuk tetap mempertahankan atau mengganti Budi Arie akan sangat berpengaruh pada kepercayaan publik terhadap pemerintahan saat ini,” ujar seorang analis.
Dalam beberapa hari ke depan, diharapkan ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait, termasuk langkah-langkah konkret untuk memperbaiki sistem keamanan siber nasional agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kejadian ini menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya transparansi dan tanggung jawab dalam pemerintahan, terutama dalam era digital yang semakin kompleks dan rentan terhadap ancaman siber.
Dengan situasi yang masih berkembang, masyarakat berharap ada tindakan tegas dan langkah perbaikan yang nyata dari pihak pemerintah untuk mengembalikan kepercayaan publik. (*)