Joni Soroti Kendala dan Upaya Penanganan Kendaraan ODOL
Bujurnews – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Joni, baru-baru ini mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengatasi masalah kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang sering melintasi jalan-jalan di wilayah Kutai Timur. Joni menjelaskan kendala yang dihadapi serta langkah-langkah yang sedang dipertimbangkan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan warga.
Joni menyatakan bahwa pemerintah daerah sebenarnya memiliki rencana untuk membangun fasilitas penimbangan guna memantau dan mengendalikan muatan kendaraan berat. Namun, realisasi rencana ini terkendala oleh ketiadaan jalan alternatif yang memadai.
“Sebenarnya, kita ada rencana untuk membuat penimbangan, tapi kita belum bisa merealisasikannya karena tidak punya jalan pintas,” ungkap Joni, Senin (5/8/2024).
Saat ini, kendaraan berat yang hendak menuju Sangkulirang harus melewati jalan yang ada, namun jembatan di jalur tersebut tidak mampu menahan beban yang berlebih.
“Jembatan di sana itu tidak mampu menahan muatan berat, jadi kita tidak bisa berbuat apa-apa,” jelasnya.
Sebagai solusi sementara, pemerintah mengatur agar kendaraan berat hanya boleh melintas pada malam hari untuk mengurangi risiko kerusakan infrastruktur dan gangguan terhadap lalu lintas harian.
“Kalau siang tidak boleh lewat, hanya malam hari mereka bisa lewat,” tambahnya.
Namun, kebijakan ini tetap menghadirkan risiko, karena masih banyak warga yang beraktivitas di malam hari, sehingga kecelakaan masih mungkin terjadi.
Terkait dengan upaya jangka panjang, Joni mengonfirmasi adanya wacana pembangunan jalan khusus untuk kendaraan ODOL.
“Ada rencana dari kilometer 5 tembus ke Kabo, jadi kendaraan bermuatan berat tidak perlu melewati kota,” ujarnya.
Jalan khusus ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memperbaiki kondisi jalan yang sering rusak akibat kendaraan dengan muatan berlebih.
Meskipun rencana ini masih dalam tahap perencanaan, Joni berharap bahwa pembangunan jalan khusus ODOL dapat segera direalisasikan demi keselamatan warga dan keberlanjutan infrastruktur daerah.
“Mudah-mudahan bisa secepatnya,” harapnya.(adv/adl/ja)