Bujurnews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan reshuffle kabinet pada Senin (19/8), dengan melantik sejumlah menteri dan kepala badan baru di Istana Negara. Pelantikan yang berlangsung pada pukul 09.30 WIB ini menjadi langkah strategis Presiden Jokowi dalam memperkuat timnya untuk menghadapi tantangan pemerintahan di sisa masa jabatannya.
Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Presiden, menjelaskan bahwa salah satu perubahan signifikan adalah penunjukan Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Supratman, yang sebelumnya merupakan anggota dari Partai Gerindra, menggantikan Yasonna Laoly dari PDIP yang telah menjabat sebagai Menkumham sejak awal pemerintahan Jokowi.
Selain itu, Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Menteri Investasi, kini dipercaya untuk memimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menggantikan Arifin Tasrif. Penunjukan Bahlil diharapkan dapat membawa dinamika baru dalam sektor energi, terutama dalam percepatan transisi energi dan pengelolaan sumber daya alam.
Mengisi kekosongan yang ditinggalkan Bahlil, Rosan Roeslani ditunjuk sebagai Kepala BKPM yang baru. Rosan, yang memiliki latar belakang kuat di dunia bisnis dan investasi, diharapkan dapat melanjutkan program-program strategis di BKPM dan meningkatkan daya tarik investasi asing di Indonesia.
Perubahan komposisi kabinet ini dianggap sebagai upaya Jokowi untuk memastikan bahwa pemerintahan tetap solid dan mampu menjawab berbagai tantangan nasional, termasuk peningkatan ekonomi, investasi, serta pengelolaan sumber daya energi. Dengan reshuffle ini, Jokowi menunjukkan keseriusannya dalam menempatkan individu-individu yang kompeten dan berpengalaman di posisi strategis guna mencapai visi pembangunan yang telah dicanangkan.
Langkah reshuffle ini juga mempertegas komitmen Jokowi untuk terus melakukan evaluasi terhadap kinerja para pembantunya, serta merespon dinamika politik dan ekonomi yang terus berkembang. Reshuffle kali ini menjadi bagian dari strategi Jokowi dalam menyusun tim yang solid dan siap bekerja keras untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. (*)
