Jusuf Kalla Kritik Nadiem Makarim, Soroti Kompetensi Mendikbudristek
Bujurnews – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), secara terbuka mengkritik Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim. Dalam acara diskusi “Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan” di Jakarta, Sabtu (7/9), JK menilai bahwa posisi Mendikbudristek memerlukan pemimpin dengan kompetensi yang tepat dan pemahaman mendalam tentang dunia pendidikan.
JK memulai kritiknya dengan membandingkan Nadiem dengan menteri-menteri pendidikan sebelumnya seperti Muhajir Effendy, Prof. Muhammad Nuh, dan Anies Baswedan. Ia menilai para pendahulu Nadiem memiliki latar belakang yang kuat di bidang pendidikan. “Ada Muhajir, ada Prof. Nuh yang Rektor ITS, ada Anies yang Rektor Paramadina, mereka semua mengerti tentang pendidikan,” ungkap JK.
JK kemudian menyoroti pengalaman Nadiem yang dianggap kurang memadai dalam bidang pendidikan, terutama terkait dengan pemahaman terhadap kondisi di lapangan. “Mas Nadiem ini tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor,” tambah JK, yang disambut tawa dan tepuk tangan dari beberapa peserta diskusi.
Meski demikian, JK tetap menekankan pentingnya memiliki menteri yang kompeten untuk memimpin lembaga sebesar Kemendikbudristek. Kementerian ini memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk masa depan bangsa melalui pendidikan, sehingga diperlukan pemimpin yang memahami betul persoalan di sektor tersebut.
JK mengakhiri kritiknya dengan menyampaikan permintaan maaf secara humoris kepada Sekjen yang hadir dalam acara tersebut. Ucapannya menjadi perhatian publik, menyoroti kembali pentingnya kompetensi dan pengalaman dalam menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan. (/ape)