Soroti Maraknya Kegiatan Bimtek di Luar Daerah, Asti Mazar: Buang Anggaran atau Tingkatkan SDM
Bujurnews, Kutai Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Asti Mazar, menyampaikan tanggapannya terkait maraknya kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang digelar di luar daerah.
Asti menegaskan, pentingnya evaluasi pelaksanaan bimtek untuk memastikan efektivitas serta efisiensi anggaran, terutama mengingat sejumlah keluhan masyarakat terkait hal ini.
“Bimtek sudah pernah kami bahas tahun sebelumnya. Kami di DPRD menjalankan fungsi pengawasan dan penganggaran, tetapi pelaksanaannya kembali kepada dinas terkait. Ada beberapa bimtek yang diadakan di luar daerah, dan itu sempat kami protes. Mengapa tidak dilakukan di dalam daerah saja? Hal tersebut hanya membuang anggaran,” ujar Asti saat ditemui pada Selasa (19/11/2024).
Menurut Asti, DPRD kerap menerima laporan dari masyarakat terkait banyaknya bimtek dan rapat koordinasi yang dilakukan di luar Kutai Timur. Meski begitu, ia menekankan bahwa keputusan akhir terkait pelaksanaan bimtek berada pada dinas terkait. DPRD hanya dapat menjalankan fungsi pengawasan dan memastikan anggaran daerah digunakan secara prioritas untuk hal yang benar-benar mendesak.
“Jika bimtek itu penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), tentu kami mendukung. Tapi jika hanya untuk menghabiskan anggaran tanpa manfaat jelas, hal itu perlu dikritisi,” tegasnya.
Asti mengingatkan bahwa bimtek yang terlalu sering juga berpotensi menghambat pelayanan publik. Ia mengungkapkan, dalam beberapa kasus, proyek dinas mengalami keterlambatan karena terlalu banyak pegawai yang mengikuti bimtek.
“Kami tidak pernah melihat langsung bagaimana pelaksanaan bimtek itu. Tetapi, jika ada proyek atau kegiatan yang tertunda karena personel dinas sibuk mengikuti bimtek, tentu kami akan bertindak. Ketika rapat, yang hadir pun haruslah pihak yang dapat mengambil kebijakan, bukan hanya perwakilan tanpa otoritas,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa bimtek harus dilaksanakan dengan mempertimbangkan manfaatnya bagi peningkatan SDM dan pembangunan di Kutai Timur. Jika masyarakat menemukan kegiatan bimtek yang dirasa tidak relevan, Asti mengimbau untuk menyampaikan hal tersebut ke DPRD agar dapat ditindaklanjuti.
“Kalau memang bimtek itu dirasa perlu, kami tidak akan protes. Tapi, harus dipastikan benar-benar berdampak pada peningkatan SDM dan pembangunan Kutai Timur,” pungkasnya.(adl/ja/adv)