Soroti Tingginya Pengangguran di Kutim, Anggota DPRD Dorong Optimalisasi BLK

Bujurnews, Kutai Timur – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Asti Mazar, menyoroti tingginya angka pengangguran di Kutai Timur. Ia menilai perlu adanya optimalisasi fungsi Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan kompetensi generasi muda dan mengurangi angka pengangguran yang masih tinggi.
Menurutnya, BLK seharusnya difungsikan secara maksimal agar para pemuda memiliki keterampilan unggul sehingga dapat bersaing di dunia kerja.
“Kita memiliki Balai Latihan Kerja yang seharusnya mampu menciptakan anak-anak muda dengan kompetensi luar biasa. Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton di rumah sendiri,” ujar Asti saat ditemui awak media, Selasa (19/11/2024).
Menurut Asti, salah satu penyebab tingginya pengangguran adalah keterbatasan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia menegaskan bahwa BLK di Kutim perlu difungsikan secara maksimal agar pemuda setempat memiliki keterampilan unggul dan mampu bersaing di dunia kerja, baik di daerah sendiri maupun di luar.
Asti mengungkapkan bahwa dirinya telah mengusulkan peningkatan anggaran untuk pengembangan BLK melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim pada forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Rantau Pulung.
“Anggaran sebesar Rp 5 miliar itu jelas tidak cukup untuk mencakup kebutuhan di seluruh Kutai Timur yang memiliki wilayah geografis sangat luas. Anggaran ini perlu ditingkatkan agar anak-anak muda dapat dilatih dengan baik sehingga mereka bisa bersaing dengan pencari kerja dari luar daerah,” jelasnya.
Selain mengandalkan pelatihan kerja, Asti juga mendorong generasi muda untuk memiliki jiwa wirausaha. Ia mengajak masyarakat dan pemerintah tidak bisa sepenuhnya bergantung pada perusahaan untuk menciptakan lapangan kerja.
“Jangan hanya bergantung pada perusahaan-perusahaan, kita juga harus bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Generasi muda harus berani menciptakan peluang kerja mandiri,” ucapnya.
Asti berharap dengan alokasi anggaran yang lebih besar dan program pelatihan kerja yang lebih terarah, BLK di Kutim dapat menjadi solusi efektif dalam menekan angka pengangguran. Dengan demikian, generasi muda di Kutim diharapkan tidak hanya mampu bersaing di pasar kerja tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi daerah.(adl/ja/ape/adv)