Bujurnews.com, Kutai Timur – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur, Mulyono, memberikan klarifikasi terkait isu diskriminasi terhadap seorang anak siswa kelas 5 SD Tunas Bangsa, yang sebelumnya menjalani homeschooling karena kondisi kesehatannya.
Mulyono menjelaskan bahwa anak tersebut menderita anemia aplastik pada tahun 2019-2020. Penyakit ini mengharuskan anak tersebut menjalani transfusi darah dua kali dalam seminggu.
Ditengah proses pengobatan, hasil pemeriksaan medis menunjukkan anak tersebut positif HIV. Namun, kedua orang tuanya dinyatakan negatif HIV berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
“Saya tidak mau dan berani mengatakan kalau berasal dari itu, kita enggak tahu. Intinya ditengah perjalanan hasil proses itu, tiba tiba menderita HIV, sementara orang tua dua-duanya diperikasa negativ,” ujar Mulyono. Selasa (14/01/2025).
