Beberapa Hari Diguyur Hujan Deras, 20 KK Terdampak Banjir di Kampung Kajang
Bujurnews, Kutai Timur – Beberapa hari hujan melanda Sanggata mengakibatkan beberapa titik terkena bencana banjir seperti Kampung Kajang, Sangatta Selatan. Bencana banjir tersebut telah menyebabkan 20 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan 10 rumah di antaranya terendam air hingga masuk ke dalam rumah.
Ketua RT 04, Jamaluddin, mengungkapkan bahwa banjir mulai mencapai puncaknya pada Sabtu malam (25/1/2025), dengan kenaikan air yang berlangsung perlahan namun pasti.
“Air ini naiknya pelan, tapi pasti naik. Puncaknya tadi malam, air di dalam rumah yang sore hanya semata kaki, malamnya sudah hampir selutut,” jelas Jamaluddin, Senin 27 Januari 2024.
Ia mengatakan bahwa akses jalan utama, termasuk Jalan Poros Kajang, tidak bisa di lewati karena tertutup lumpur dan genangan air, jalan tersebut sama sekali tidak bisa dilalui. Meski demikian, warga masih bisa menggunakan jalur alternatif, seperti Jalan Swadaya dan Gang Romantika.
“Akses jalan utama lumpuh total kemarin malam, tapi untungnya ada alternatif jalan yang masih bisa digunakan oleh warga kampung sini,” ujarnya.
Jamaluddin juga mengatakan, dari 8 RT yang ada di Kampung Kajang, rumah yang terdampak banjir secara langsung yaitu rumah yang berada di tepi sungai.
“Yang airnya masuk ke dalam rumah itu kurang dari 10 KK. Tapi kalau yang terdampak sampai di teras atau dapur, ya sekitar 20 KK,” ungkapnya.
Menurutnya, banjir ini terjadi karena kombinasi antara hujan deras, pasang air laut, dan meluapnya air sungai.
“Kalau air kiriman biasanya warnanya lebih keruh seperti susu, tapi banjir ini campuran air hujan dan pasang sungai,” ucapnya
Meski mendapatkan informasi dari relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kutim, bahwa di wilayah Kabo Jaya air sudah mulai surut, Jamaluddin menegaskan bahwa kondisi di Kampung Kajang masih sulit diprediksi karena pengaruh air pasang dan banjir kiriman.
“Kabo Jaya itu kan jauh jaraknya dari sana ke sini ini kan ujung. Nih ujungnya Sangatta kan jadi kalau dia mengatakan di sana sudah surut, belum tentu di sini juga surut. Apalagi ditambah pasang air laut, pasti air meluap lagi,” tutupnya.(adl/ja)