Kutim

Kepala BPBD Kutim sebut Penentuan Status Darurat Bencana Tunggu Kondisi Dua Hari ke Depan

Bujurnews, Kutai Timur – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, Muhammad Idris Syam, mengungkapkan hingga saat ini pihaknya terus memantau perkembangan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sangatta.

Menurutnya, banjir yang berlangsung ini dipengaruhi oleh tingginya curah hujan yang bersamaan dengan pasang air laut.

“Air yang seharusnya mengalir ke laut tertahan oleh pasang air laut, sehingga menyebabkan genangan di beberapa wilayah di Sangatta, terutama di bantaran sungai,” jelas Idris saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (28/1/2025) malam.

Idris menjelaskan, meski banjir cenderung stuk selama beberapa hari, mulai pagi kemarin air menunjukkan peningkatan. Ia memperkirakan kondisi ini akan mencapai puncaknya dalam satu hingga dua hari ke depan.

Selanjutnya, BPBD telah menyiapkan berbagai fasilitas seperti perahu karet, perahu aluminium, toilet portabel, dan jaket pelampung yang sebelumnya disalurkan ke desa-desa. Sebagian dari fasilitas ini telah dikerahkan untuk mendukung evakuasi warga terdampak. Idris mengungkapkan, beberapa warga telah mengungsi ke Terminal Kilometer 1 dan rumah kerabat.

“Kami sejak awal telah memprediksi curah hujan tinggi pada Desember hingga Februari. Namun, genangan kali ini lebih dipengaruhi oleh kombinasi hujan lebat dan pasang air laut yang berlangsung setengah hari,” ujar Idris.

Terkait desakan masyarakat untuk menetapkan status tanggap darurat, Idris menyebut hal itu membutuhkan kajian mendalam dan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait seperti Dinas Sosial, PU, Bappeda, BPKAD, dan Perkim.

“Penetapan status darurat bencana memerlukan parameter tertentu. Misalnya, jika aktivitas masyarakat lumpuh total atau banyak rumah sudah tergenang dan tidak bisa dihuni. Saat ini genangan masih bisa dikendalikan,” jelasnya.

Lebih lanjut, terkait sering munculnya buaya di pemukiman warga Idris mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Ia meminta orang tua untuk melarang anak-anak bermain atau berenang untuk menghindari risiko bahaya.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati. Apalagi biasanya pada musim hujan itu air naik anak-anak pada senang yang mandi-mandi (berenang), makanya kami menghimbau anak-anak jangan dulu berenang,” ucapnya.

Selain itu, BPBD juga akan berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan untuk melakukan langkah evakuasi jika diperlukan.

“Kemudian kami akan berkoordinasi dengan BKSDA serta pemadaman kebakaran dan penyelamatan untuk melakukan langkah evakuasi jika diperlukan,” pungkasnya.(adl/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button