
Bujurnews, Kutai Timur – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Kasmidi Bulang, meresmikan ikon tambang berupa replika dump truk raksasa Liebherr sebagai simbol Kutim sebagai kota industri pertambangan.
Acara peresmian digelar di Bukit Pandang, Sangatta, pada Rabu (19/02/2025) pukul 16.30 WITA, dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, perwakilan perusahaan tambang, serta masyarakat setempat.
Kasmidi yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Pembangunan Ikon Tambang Dump Truk Liebherr menyampaikan, kehadiran ikon ini merupakan upaya untuk mengenalkan Kutim sebagai daerah tambang.
“Kita ingin memperkenalkan bahwa kita ini daerah tambang. Karena 10 sampai 20 tahun ke depan, saat tambang sudah selesai, ini bisa menjadi kenang-kenangan bagi kita masyarakat Kutim,” ujar Kasmidi usai acara.
Pembangunan ikon tambang di Bukit Pandang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Daerah Kutim, PT Kaltim Prima Coal (KPC), dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Kutim.
Kasmidi menjelaskan, awalnya ikon tambang ini direncanakan dibangun di Polder Ilham Maulana, tetapi hasil kajian Dinas Pekerjaan Umum Kutim menunjukkan bahwa tanah di lokasi tersebut tidak mampu menahan beban dump truk Liebherr yang beratnya mencapai ratusan ton.
“Jika tetap dibangun di Polder, kita membutuhkan anggaran sekitar Rp 40 miliar hanya untuk penyangganya saja. Sehingga konsep ulang dilakukan dan dipilihlah Bukit Pandang sebagai lokasi yang lebih memungkinkan, dengan biaya yang jauh lebih kecil, tidak sampai Rp 1 miliar,” jelasnya.
Kasmidi juga menyampaikan apresiasi kepada PT KPC yang telah menyediakan unit dump truk Liebherr, sehingga masyarakat Kutim dapat melihat langsung ikon industri pertambangan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada PT KPC yang telah menyediakan unitnya. Unit ini bisa kita nikmati, tetapi untuk mendapatkannya, kita juga harus mendapatkan restu dan izin dari pemerintah pusat,” ucapnya.
“Jadi unit ini tidak serta merta kita mau ambil, karena mentang-mentang ada di Kutim. Konsep dari negara kita itu, barang hasil tambang atau barang scrap tambang itu dikembalikan lagi ke negara, dalam artian di lelang,” tutupnya.(adl/ja)