
Bujurnews, Kutai Timur – Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menghadiri acara halalbihalal dan tasyakuran yang digelar Paguyuban Joyoboyo Kediri Kutai Timur di Polder Ilham Maulana, Sangatta, Sabtu (12/04/2025) malam.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk syukur atas pelantikan Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Mahyunadi untuk masa jabatan 2025–2030.
Dalam sambutannya, Mahyunadi menyampaikan apresiasi kepada Paguyuban Joyoboyo, khususnya kepada Ketua Paguyuban, Ahmad Syafii merupakan sebagai salah satu tokoh dalam perjuangan memenangkan pasangan Ardiansyah–Mahyunadi (ARMY) dalam Pilkada 2024.
“Pak Ahmad Syafii ini tokoh pejuang utama ARMY. Beliau rela hujan-hujanan demi menggalang suara, dan alhamdulillah kita bisa menang mutlak,” ucap Mahyunadi.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas berlangsungnya Pilkada Kutim yang aman, tertib, dan tanpa perpecahan. Mahyunadi berjanji, bersama Bupati Ardiansyah Sulaiman, akan menjalankan amanah sebaik mungkin demi pembangunan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Kutai Timur.
“Atas nama pemerintah, kami akan bekerja sebaik-baiknya untuk mengayomi masyarakat dan membangun Kutim dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Mahyunadi juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati Ardiansyah dalam acara tersebut karena ada agenda lain yang harus dihadiri. Namun, ia memastikan bahwa antara bupati dan wakil bupati memiliki komitmen yang sama dalam melayani masyarakat.
“Bupati dan wakil bupati itu sama saja, kami berdua adalah pelayan masyarakat Kutim, termasuk warga Paguyuban Joyoboyo yang berasal dari Kediri,” ujarnya.
Ia juga menyambut hangat kehadiran warga asal Kediri yang merantau dan tinggal di Kutim. Baik sebagai pedagang, petani, karyawan tambang, maupun pelaku usaha lainnya, Mahyunadi menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memberikan perlindungan dan keadilan.
Lebih lanjut, ia menanggapi aspirasi Paguyuban Joyoboyo yang ingin aktif dalam kegiatan tingkat nasional. Mahyunadi menyatakan komitmennya untuk mendukung selama tidak melanggar aturan yang berlaku.
“Insya Allah, selama tidak melanggar aturan dan anggarannya memungkinkan, kita bantu. Jangan pelit sama masyarakat. Saya pribadi saja tidak pelit apalagi pemerintah. Kita ingin Joyoboyo terus besar dan bisa mengayomi warganya di Kutim,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Joyoboyo Kediri Kutim, Ahmad Syafii, mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemkab Kutim terhadap pelestarian seni dan budaya yang dijalankan oleh Paguyuban Joyoboyo. Namun, ia juga menyampaikan bahwa kebutuhan akan sarana kesenian masih belum sepenuhnya terpenuhi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati atas support alat keseniannya. Tapi ini masih kurang, Pak. Mudah-mudahan tahun ini bisa ditambah lagi,” ucap Ahmad Syafii.
Ahmad menjelaskan, Joyoboyo tidak hanya bergerak dalam seni budaya seperti kuda lumping, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah.
Menurutnya, paguyuban ini memiliki anggota dari berbagai latar belakang profesi seperti petani dan nelayan yang juga membutuhkan perhatian pemerintah.
“Warga Joyoboyo itu ada yang petani, ada nelayan, dan banyak juga yang perlu dibina. Kami ingin ikut berkontribusi mengentaskan kemiskinan, bukan hanya lewat seni tapi juga lewat kelompok tani dan kegiatan ekonomi lainnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan rencana Joyoboyo untuk mengikuti event nasional “Parade Sri Gobang” di Kota Kediri pada bulan Juli mendatang. Joyoboyo berencana memboyong tarian khas Kutim untuk ditampilkan di sana sebagai bentuk promosi budaya daerah.
“Insya Allah, kami ingin membawa tarian lokal Kutim ke Kediri. Jadi kami sangat berharap dukungan dan bantuan dari pemerintah daerah. Tanpa keterlibatan pemerintah, kami tidak akan mampu,” pungkasnya. (Adl/ja)