Rapat Radalok Triwulan I 2025, Wabup Kutim Tegaskan Komitmen pada Evaluasi dan Penguatan Tata Kelola Pembangunan

Bujurnews, Kutai Timur — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menggelar Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) Triwulan I Tahun 2025 yang berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutai Timur(Kutim), pada Rabu (07/05/2025).
Acara ini menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi capaian program pembangunan daerah pada awal tahun sekaligus memperkuat sinergi antarlembaga dalam mewujudkan visi besar Kutai Timur.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi menegaskan bahwa Radalok bukan sekadar agenda administratif rutin, tetapi forum penting untuk refleksi, konsolidasi, dan evaluasi terhadap realisasi program yang telah berjalan.
Fokus utama dari rapat ini adalah memastikan bahwa seluruh kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025, sebagai penjabaran dari RPJMD 2025–2029 dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran, dan tepat anggaran.
“Melalui dialog dalam Radalok, kita mengevaluasi realisasi fisik dan keuangan, mengidentifikasi kendala, merumuskan langkah korektif, memperkuat koordinasi antara perangkat daerah dan stakeholder, serta meningkatkan akuntabilitas dan kualitas pelayanan publik,” ujar Mahyunadi.
Ia juga menekankan pentingnya menyajikan analisis mendalam atas korelasi capaian output terhadap outcome pembangunan.
“saya meminta agar setiap perangkat daerah daerah tidak hanya menyajikan laporan angka-angka serapan anggaran, tapi juga memberikan analisis yang tajam mengenai korelasi capaian output terhadap outcome pembangunan yang ditargetkan,” tambahnya.
Radalok ini juga menjadi titik awal implementasi RPJMD Kutai Timur 2025–2029 yang mengusung visi “Kutai Timur Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing.”
Lebih lanjut, Wabup menyampaikan beberapa misi pembangunan Kutim ke depan, yaitu meliputi peningkatan daya saing sumber daya manusia, transformasi ekonomi berbasis sektor unggulan lokal, penguatan tata kelola pemerintahan, pembangunan infrastruktur, dan pelestarian lingkungan hidup.
“Namun saya tekankan keberhasilan misi tersebut sangat bergantung pada disiplin perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Radalok ini adalah wahana utama untuk menjaga agar seluruh tahapan itu berjalan dengan selaras dengan prinsip-prinsip good governance,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Mahyunadi menegaskan lima arahan penting yanh harus dibahas dalam radalog tersebut, diantaranya ialah fokus pada outcome, respons cepat terhadap deviasi, penguatan koordinasi lintas sektor, integrasi program prioritas, serta semangat pelayanan publik yang tulus.
“Pastikan bahwa program-program unggulan yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2025-2029 benar-benar menjadi prioritas dalam penganggaran dan pelaksanaan kegiatan,” tutupnya. (Ma/ja)