Cegah Stunting, Kelurahan Melayu Andalkan Dapur PKK dan Gotong Royong Warga

Bujurnews, Kutai Kartanegara – Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), melaksanakan program gizi mandiri sebagai upaya pencegahan stunting di tingkat keluarga. Meski tanpa dukungan anggaran khusus, program tetap berjalan berkat kolaborasi antara kelurahan, Puskesmas, dan kader PKK.
Program ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan kondisi kurang gizi melalui pemberian makanan bergizi secara rutin. Berbeda dengan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan kepada siswa sekolah, inisiatif Kelurahan Melayu lebih fokus ke lingkungan rumah tangga melalui Posyandu dan dapur PKK.
Lurah Melayu, Aditya Rakhman, menyebut pelaksanaan program ini didorong oleh semangat gotong royong dan dukungan teknis dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kukar.
“Meski tidak ada anggaran khusus, kegiatan tetap berjalan karena kami memiliki komitmen bersama. Kader PKK berperan aktif, tidak hanya memasak tetapi juga mendata, mengedukasi, hingga melakukan penyuluhan ke rumah-rumah,” kata Aditya, Jumat (6/6/2025).
Ia menambahkan bahwa data dari Posyandu digunakan untuk menentukan penerima manfaat, dan pemenuhan gizi sejak masa kehamilan dinilai sebagai kunci utama pencegahan stunting.
“Gizi yang baik sejak dalam kandungan berpengaruh besar terhadap kesehatan dan kecerdasan anak di masa depan,” tegasnya.
Dapur PKK yang dikelola secara swadaya juga disebut sebagai simbol solidaritas masyarakat dalam menangani stunting. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi kelurahan dan desa lain di Kukar.
“Ini bukan soal besar kecilnya anggaran, tapi tentang komitmen dan kepedulian. Kami siap bersinergi dengan OPD terkait agar program ini bisa direplikasi,” pungkas Aditya.
Langkah ini merupakan kontribusi Kelurahan Melayu dalam mendukung target nasional penurunan angka stunting, sekaligus memperkuat peran aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan generasi penerus. (Adv/Kar/ja)