DPRD KutimKaltimKutim

Ketua LPAI Kutim Soroti Kasus Kekerasan Anak, Dorong Pembentukan Perwakilan di Tiap Kecamatan

Bujurnews, Kutai Timur – Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Kutai Timur(Kutim), Asti Mazar, angkat bicara terkait meningkatnya kasus-kasus kekerasan dan pelanggaran hak anak di wilayah tersebut.

Ia menyoroti sejumlah kasus memprihatinkan yang terjadi belakangan ini, seperti pembuangan bayi dan penyebaran video tidak senonoh di Kecamatan Sangkulirang. Asti menegaskan bahwa LPAI tidak hanya bertugas mendampingi korban saat kasus terjadi, tetapi juga aktif melakukan pencegahan melalui berbagai program edukasi.

“Program LPAI itu bukan hanya pendampingan ketika ada kasus. Kami juga aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat, terutama di daerah terpencil yang kerap luput dari perhatian. Sebenarnya banyak kasus tapi tidak terungkap,” ujar Ast, Rabu (17/07/2025).

Menurutnya, upaya perlindungan anak di Kutim masih perlu diperkuat, terutama melalui sinergi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan dinas-dinas terkait.

Untuk itu, LPAI berencana mengajukan rapat dengar pendapat serta mendorong penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antarinstansi guna memperjelas tupoksi masing-masing pihak.

“Jadi tidak ada lempar tanggung jawab dan sebagaianya ketika ada kasus-kasus. Dan meminta kepada Pemerintah untuk serius, bukan hanya mengejar predikat seperti Pratama, Madya, Nindya, atau Utama, tetapi benar-benar menciptakan rasa aman bagi anak-anak,” tegasnya.

Anggota DPRD Kutim itu juga menyoroti pentingnya membentuk perwakilan LPAI di setiap kecamatan. Saat ini, LPAI Kutai Timur belum memiliki struktur hingga ke tingkat kecamatan, padahal wilayah Kutai Timur terdiri dari 18 kecamatan dengan kondisi geografis yang menantang.

“Itu menjadi PR kami. Jika LPAI ada di setiap kecamatan, laporan bisa lebih cepat ditangani dan menjadi masukan penting bagi pemerintah, mudah-mudahan kita bisa segera membentuk LPAI di setiap kecamatan” jelasnya.

Meskipun demikian, Asti mengapresiasi langkah-langkah pemerintah daerah yang telah melibatkan LPAI dalam berbagai kegiatan dan rapat koordinasi. Ia juga menyebut Kutai Timur telah meraih predikat sebagai Kabupaten Layak Anak tingkat Madya, dan sedang berupaya untuk meningkatkannya.

“Kolaborasi sudah mulai terlihat. Contohnya, besok kami diundang oleh dinas terkait ke Kaliorang untuk memberikan materi. Ini bentuk kerja sama nyata,” tambahnya.

Di akhir, Asti menekankan bahwa relawan LPAI bekerja secara sukarela, tanpa menerima gaji ataupun bentuk penghargaan materi.

“Orang-orang di LPAI ini bekerja tanpa pamrih. Ini luar biasa. Semoga ke depan, LPAI bisa terus membantu masyarakat, khususnya anak-anak di Kabupaten Kutai Timur,” pungkasnya.(ma/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button