EkonomiNasional

Prabowo akan Hadiri Sidang Umum PBB di New York September 2025, Indonesia Perkuat Peran Global

Bujurnews, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan berlangsung di New York, Amerika Serikat, pada September 2025. Kehadiran Prabowo di forum tertinggi dunia tersebut menandai kelanjutan peran aktif Indonesia di kancah internasional.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam pernyataan pers di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025). Hasan menyebut bahwa Sidang Umum PBB akan menjadi ajang penting terakhir yang dihadiri Prabowo dalam rangkaian diplomasi internasional tahun ini.

“Jadi tinggal satu lagi, kalau dari forum-forum tertinggi tinggal satu lagi. Nanti bulan September Sidang Umum PBB, dan insyaallah Presiden juga akan hadir di sana,” ungkap Hasan.

Sejak menjabat sebagai presiden, Prabowo telah menghadiri berbagai forum strategis global, termasuk KTT G20, KTT APEC, KTT BRICS, KTT ASEAN, KTT D-8, hingga Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF). Menurut Hasan, kehadiran Indonesia di berbagai forum tersebut mendapat penghargaan dan perhatian tinggi dari komunitas internasional.

“Presiden dan pemerintah kita sangat aktif dan sangat mendapatkan respect yang tinggi dari dunia internasional,” ujar Hasan.

Lebih dari sekadar kehadiran simbolis, Hasan menegaskan bahwa diplomasi aktif Prabowo membawa dampak langsung bagi Indonesia. Ia menyoroti peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi sebagai hasil dari kehadiran Indonesia dalam forum-forum global tersebut.

“Peran aktif ini bukan hanya sekadar diplomasi, tapi juga memberikan manfaat besar bagi bangsa. Investasi masuk, kerja sama terbuka, dan lapangan kerja bisa tercipta,” tambahnya.

Agenda kehadiran Prabowo di Sidang Umum PBB juga menyusul tercapainya kesepakatan dagang penting antara Indonesia dan Amerika Serikat, di mana Presiden AS Donald Trump menyetujui pemangkasan tarif impor terhadap produk Indonesia dari 32% menjadi 19%. Kesepakatan tersebut memperlihatkan efektivitas pendekatan diplomasi langsung antara Prabowo dan Trump dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi Indonesia.

Dengan partisipasi di Sidang Umum PBB, pemerintah berharap posisi Indonesia semakin diperkuat sebagai negara berkembang yang berpengaruh dalam percaturan geopolitik global.(ly/ja)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button