
Bujurnews, Kutim – Sunday Morning Run (Sunmorun) 2025 dipastikan menjadi salah satu event lari terbesar di Kalimantan Timur. Digagas komunitas Neo Creatif Nusantara, ajang ini bukan sekadar lomba lari, melainkan motor penggerak sport tourism dengan dampak sosial dan ekonomi nyata.
Ketua Panitia, Barry William menyampaikan Sunmorun tahun ini berhasil mencatatkan 1.681 peserta yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Tarakan (Kalimantan Utara), Poso (Sulawesi Tengah), hingga kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, Malang, Jakarta, dan Bandung.
“Yang buat kita speechless, mereka rela datang jauh-jauh ke Kutim. Bahkan ada yang harus menempuh perjalanan hingga 4 jam dari bandara,” ujar Barry, dalam konferensi pers belum lama ini.
Menurutnya, keunikan event ini adalah pada positioning-nya yang serius menumbuhkan budaya olahraga dan bibit atlet.
“Kami tidak menyertakan kategori kostum. Ini bukan sekadar seru-seruan, tapi benar-benar race,” tegasnya.
Event ini juga menciptakan multiplier effect bagi perekonomian lokal. UMKM, penginapan, transportasi, hingga sektor F&B mengalami peningkatan permintaan selama penyelenggaraan event.
Salah satu contoh nyata adalah keterlibatan langsung brand-brand besar seperti Pokari Sweat, OYO, Wardah, Telkomsel, hingga BNI, yang turut menjadi sponsor dan partner.
“OYO bahkan menghubungi panitia secara langsung melalui media sosial tanpa diajak terlebih dahulu. Ini menandakan bahwa brand melihat potensi besar dari Sunmorun,” imbuhnya.
Di samping itu, Beni menegaskan bahwa event ini tidak menggunakan anggaran APBD Kutai Timur. Semua pembiayaan berasal dari sponsor dan inisiatif mandiri.
Meski begitu, pemerintah tetap memberikan dukungan penuh dalam bentuk moral dan akses, seperti penyediaan stadion oleh Dispora Kutai Timur.
Terkait dengan keamanan dan keselamatan peserta, panitia telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Satlantas Polres Kutim untuk sistem buka-tutup jalan, serta Puskesmas untuk penanganan medis dan ambulans di titik-titik strategis.
Peserta juga wajib mengisi waiver form, guna memastikan kesadaran kondisi kesehatan masing-masing sebelum ikut lomba. Jika ditemukan indikasi risiko, panitia berhak menolak pendaftaran demi keselamatan bersama.
Ke depan, panitia menargetkan untuk menjaring 3.000 peserta dengan menambah kategori lari, termasuk 10K untuk pelari profesional dan kategori anak-anak (2K/3K) untuk menarik partisipasi keluarga.
“Kita ingin semua kalangan bisa ikut. Orang tua bisa lari, anak juga bisa senang,” pungkasnya.
Sunmorun 2025 akan digelar pada 31 Agustus 2025 di area Stadion Kudungga,Sangatta, Kutim.
Dengan konsep baru dan target yang lebih tinggi, event ini diharapkan akan menjadi landmark tahunan dalam kalender sport tourism Kalimantan Timur. (Ma/ja)