Bujurnews.com, Samarinda – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman mengajak mahasiswa untuk lebih kritis dalam menghadapi arus informasi digital. Pesan itu disampaikan dalam seminar bertajuk “Disrupsi Demokrasi: Komunikasi Politik dalam Pusaran Post-Truth dan Disinformasi” yang digelar Program Studi Ilmu Komunikasi, Kamis (2/10).
Dekan FISIP Unmul, Dr. Finnah Fourqoniah, S.Sos., M.Si., membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya literasi digital bagi mahasiswa. Ia menilai tema yang diangkat sangat relevan dengan tantangan demokrasi kontemporer.
“Isu disinformasi dan post-truth kini nyata memengaruhi kualitas demokrasi. Saya berharap mahasiswa dapat menyerap ilmu dari seminar ini dan mengaplikasikannya, baik di ranah akademik maupun dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Finnah dalam sambutannya.
Setelah sambutan, seminar dilanjutkan dengan paparan dari anggota DPRD Kalimantan Timur Komisi II, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, S.H., yang tampil sebagai narasumber utama. Afif menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga demokrasi di era digital.
“Sebagai mahasiswa, jangan mudah terhasut oleh informasi yang belum jelas sumbernya. Demokrasi akan kuat jika kita membiasakan diri untuk berpikir kritis, melakukan verifikasi, dan bijak dalam bermedia,” tegasnya.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai strategi komunikasi politik yang sehat sekaligus meningkatkan literasi digital. Hal tersebut dinilai penting di tengah derasnya arus informasi yang kerap disusupi hoaks.
Acara berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab. Antusiasme mahasiswa terlihat dari berbagai pandangan kritis dan pertanyaan yang disampaikan. Melalui forum ini, Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Unmul menegaskan komitmennya menghadirkan ruang akademik yang membentuk generasi cerdas, kritis, dan peduli terhadap masa depan demokrasi Indonesia.
