KaltimKutim

3.500 Anak PAUD di Kutim Ikuti Manasik Haji, Antusiasme Meningkat 30 Persen

Bujurnews, Sangatta – Sebanyak 3.500 anak usia dini dari 49 satuan pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Satuan Pendidikan Sejenis (SPS), hingga Raudatul Athfal (RA) di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, mengikuti kegiatan Manasik Haji Anak yang digelar di Masjid Agung Sangatta, Rabu (5/11/2025).

Kegiatan edukatif tahunan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur bekerja sama dengan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Kutai Timur.

Tujuannya, untuk memperkenalkan rukun Islam kelima ibadah haji kepada anak-anak sejak dini dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyampaikan bahwa kegiatan serupa juga digelar di sejumlah kecamatan lain, seperti Bengalon dan Kongbeng.

“Kegiatan manasik haji anak usia dini ini didanai melalui anggaran Disdikbud Kutim, dan kami berkolaborasi dengan IGTKI agar pelaksanaannya lebih maksimal serta memperkuat koordinasi antara organisasi guru dan dinas,” jelasnya.

Sementara itu, Elvyana Susanti selaku panitia pelaksana dari IGTKI Kutim melaporkan bahwa tahun ini tercatat 3.500 peserta dari 49 lembaga PAUD (TK, RA, dan SPS) di wilayah Sangatta Utara dan Selatan.

“Jumlah ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2024 tercatat 2.639 peserta, sedangkan 2023 sekitar 2.285 peserta. Artinya, tahun ini terjadi kenaikan lebih dari 30 persen,” ungkapnya.

Elvyana menambahkan, antusiasme yang tinggi ini menunjukkan semakin kuatnya dukungan masyarakat dan lembaga PAUD terhadap program pendidikan keagamaan yang digagas dan disokong penuh oleh Disdikbud Kutim.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak sejak usia dini.

“Alhamdulillah, kita bersyukur kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Melalui manasik haji, anak-anak tidak hanya belajar tata cara ibadah, tetapi juga nilai-nilai Islami yang membentuk karakter sejak dini,” ujarnya.

Ardiansyah juga menjelaskan bahwa ibadah haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu, berbeda dengan ibadah lainnya seperti salat, zakat, dan puasa.

“Edukasi ini bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk para guru dan orang tua agar semakin memahami makna ibadah haji,” tambahnya.

Dengan mengusung tema “Melalui Manasik Haji Kita Tanamkan Karakter dan Nilai-Nilai Islami Sejak Dini”, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat religius sekaligus mempererat hubungan antara sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah dalam membentuk generasi muda yang berakhlak dan beriman. (ma/)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button