
Bujurnews, Kutim – Komando Pengawal Pusaka Adat Dayak Borneo (KOPPAD Borneo) terus memperkuat perannya dalam menjaga adat dan budaya Dayak sekaligus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Kalimantan di berbagai sektor.
Didirikan pada 1 Januari 2009, KOPPAD Borneo kini telah eksis di seluruh provinsi di Kalimantan. Organisasi ini mengusung visi menciptakan generasi yang berkualitas, tangguh, unggul di berbagai bidang, serta siap menjadi pemimpin masa depan.
Panglima KOPPAD Borneo Kalimantan Timur, Abriantinus, mengatakan KOPPAD Borneo memiliki tujuh misi utama yang menjadi landasan gerak organisasi.
“Misi organisasi ini ada tujuh. Yang pertama adalah melestarikan adat istiadat dan seni budaya, sekaligus mendorong pembangunan sektor pariwisata,” ujar Abriantinus saat menghadiri Pengukuhan dan Pelantikan KOPPAD Borneo, Senin (15/12/2025).
Misi kedua, lanjutnya, bergerak di bidang hukum dan hak asasi manusia. KOPPAD Borneo memiliki Yayasan KOPPAD Borneo serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) KOPPAD Borneo.
Di Balikpapan, terdapat delapan pengacara senior dari masyarakat Dayak yang siap memberikan pendampingan hukum, baik bagi masyarakat Dayak maupun masyarakat umum.
“Kami cukup banyak berkiprah di dunia hukum dan telah menyelesaikan berbagai kasus, baik persoalan masyarakat dengan perusahaan maupun dengan aparat keamanan, dan semuanya bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.
Misi ketiga berfokus pada pendidikan dan pengembangan SDM. Saat ini, KOPPAD Borneo tengah membangun Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) di Kilometer 23 Kota Balikpapan.
Pusdiklat tersebut dipersiapkan untuk pelatihan satuan pengamanan (Satpam) serta pembinaan fisik dan mental calon siswa TNI dan Polri. Progres pembangunan telah mencapai sekitar 80 persen.
“Nanti yang mau masuk Akmil atau Akpol, kita persiapkan dulu fisik dan mentalnya, baru kemudian mereka melamar,” ujarnya.
Selain itu, KOPPAD Borneo juga merencanakan pendirian lembaga pendidikan formal mulai dari TK, SD, SMP hingga perguruan tinggi. Kerja sama pun dijalin dengan sekolah penerbangan serta lembaga pendidikan di Jepang dan Filipina.
Misi keempat menyasar bidang ekonomi, kewirausahaan, dan ketenagakerjaan. Menurut Abriantinus, situasi Kalimantan Timur yang aman dan kondusif turut mendukung terciptanya hubungan industrial yang harmonis.
“Kami bisa bersama-sama dengan serikat buruh dan serikat pekerja membangun harmonisasi di dunia usaha,” jelasnya.
Misi kelima bergerak di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup. KOPPAD Borneo bekerja sama dengan Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) dalam mengawasi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
“Kepedulian kami adalah bagaimana KOPPAD Borneo menjadi inisiator, fasilitator, dan mediator dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di setiap wilayah,” tegasnya.
Misi keenam berada di bidang pertahanan dan keamanan. KOPPAD Borneo aktif menjalin sinergi dengan TNI dan Polri guna menjaga stabilitas keamanan serta meredam potensi konflik sosial.
“KOPPAD Borneo bukan organisasi yang menakut-nakuti atau mengancam. Kami hadir sebagai inisiator, fasilitator, dan mediator ketika terjadi persoalan di masyarakat,” lanjut Abriantinus.
Sementara misi ketujuh menyasar bidang sosial, mental, dan spiritual. Melalui misi ini, KOPPAD Borneo berupaya membentuk karakter masyarakat yang beriman, bermental kuat, memiliki semangat juang, serta bertanggung jawab.
“Keberhasilan organisasi dan kepemimpinan harus dibangun di atas keimanan, tekad yang kuat, dan keberanian mengambil langkah. Itu kunci membawa perubahan positif bagi masyarakat dan daerah,” tutupnya. (Ma/)




