Bujurnews, Nasional – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menerima laporan hasil Pendataan Penduduk Ibu Kota Nusantara (PPIKN) 2025 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data tersebut menjadi laporan kependudukan pertama untuk kawasan ibu kota baru dan akan menjadi dasar penting dalam perencanaan pembangunan ke depan.
Basuki mengatakan, data PPIKN dapat dimanfaatkan untuk memetakan kebutuhan fasilitas dasar masyarakat IKN, termasuk sanitasi, air bersih, dan perumahan. Ia menyoroti masih adanya warga yang belum memiliki toilet layak dan akses air bersih, padahal wilayah tersebut tercatat memiliki angka stunting yang tinggi.
“Datanya lengkap, ada yang tidak punya toilet, ada yang kekurangan air bersih. Padahal stunting di sana kemarin paling tinggi. Jadi data ini bisa digunakan untuk menyerang stunting, termasuk penyediaan air bersih dan sanitasi,” kata Basuki saat ditemui di Gedung BPS, Selasa (16/12/2025).
Menurutnya, data kependudukan tersebut sangat krusial tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga sebagai dasar intervensi sosial yang tepat sasaran. Selain itu, OIKN juga dapat menentukan jenis sarana publik yang dibutuhkan dan diminati masyarakat.
Basuki mencontohkan, dominasi penduduk dari generasi Z dan milenial membuat arah pembangunan kota harus menyesuaikan dengan karakter anak muda. Hal itu membuka peluang bagi OIKN untuk menarik investor di sektor hiburan dan olahraga.
“Gen Z dan milenial hampir 50 persen. Artinya kota ini harus didesain untuk anak muda. Saya harus mencari investor untuk fasilitas seperti padel, bioskop, dan sarana hiburan lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan, berdasarkan hasil PPIKN 2025, jumlah penduduk di wilayah delineasi IKN tercatat sebanyak 147.427 jiwa atau 43.293 rumah tangga.
Dari jumlah tersebut, generasi Z menjadi kelompok terbesar dengan porsi 27,20 persen, disusul generasi milenial sebesar 23,53 persen. Dengan demikian, penduduk berusia 13–44 tahun mencapai 50,73 persen dari total populasi. Selain itu, penduduk IKN juga terdiri dari Post-Gen Z sebesar 22,28 persen, generasi X 19,29 persen, baby boomer 7,14 persen, dan pre-boomer 0,55 persen.
“Penduduk IKN pada 2025 didominasi usia produktif 15–64 tahun dengan proporsi 67,91 persen,” jelas Amalia.
BPS juga mencatat kondisi perumahan warga IKN. Sebanyak 232 rumah tangga atau 0,54 persen masih memiliki lantai tanah. Selain itu, 142 rumah tangga atau 0,33 persen belum memiliki fasilitas buang air besar, 530 rumah tangga mengandalkan air hujan sebagai sumber air minum, dan 49 rumah tangga atau 0,11 persen belum menggunakan listrik sebagai sumber penerangan utama.
