Program ASN Beli Beras 10 Kg Terkendala Turunnya Produksi Padi Lokal

Bujurnews, Kutai Timur – Semenjak musim kemarau tahun 2023 ini, program aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Kutai Timur untuk membeli beras lokal 10 kilogram jadi terkendala.
Pasalnya, dampak dari cuaca El nino yang masih menimpa Kabupaten Kutai Timur hingga saat ini masih dirasakan oleh sejumlah petani padi lokal di beberapa kecamatan.
Disampaikan oleh Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kutim, Guppiansyah bahwa akibat el nino, stok beras lokal menurun sampai 50 persen.
“Sekarang petani kita produksinya menurun, 3 ton per hektare, kemarin pas normal bisa sampai 6 ton per hektare,” ujarnya, Rabu (18/10/2023).
Lanjutnya kata dia, akibat stok beras lokal menipis, yang biasanya harga Rp 13 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 15 ribuan per kilogram.
Padahal di samping itu, sebelumnya beras lokal dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di perusahaan-perusahaan dan juga para aparatur sipil negara (ASN).
Di mana, program yang dimaksud para ASN diwajibkan untuk membeli beras yang diproduksi petani lokal sebanyak 10 kilogram per orang.
Namun, lantaran produksifitas padi lokal menurun, sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan di perusahaan.
“Kan musim kemarau ya, jadi kekeringan dan juga pupuk sekarang mahal,” terangnya.
Untuk diketahui, petani lokal yang mampu memenuhi kebutuhan beras diantaranyaa di Kecamatan Kaubun, Long Mesangat, Kaliorang dan Kongbeng.
“Jadi 4 kecamatan itu yang menjadi daerah sentra padi lokal kita,” pungkasnya. (Adv/Bjn-02/Ja)