Bujurnews, Kutai Timur – Harga bahan pokok di pasar induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, cenderung tidak stabil dan menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi di daerah tersebut.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, mengatakan bahwa cabai merupakan salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan dan menjadi penyumbang inflasi terbesar.
“Harga cabai terus meningkat. Alhamdulillah, Dinas Pertanian dan PKK telah memberikan bibit cabai kepada warga dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan,” ungkap Ardiansyah.
Lebih lanjut, Ardiansyah menuturkan bahwa komoditas lain seperti bawang merah dan beras masih terbilang aman menjelang Ramadan. Namun, harga bawang merah perlu diwaspadai karena sering mengalami kenaikan.
“Biasanya ada tiga komoditas yang menjadi penyumbang inflasi, yaitu cabai, bawang merah, dan beras. Untuk bawang merah dan beras masih stabil, hanya cabai yang harganya naik terus. Mudah-mudahan tidak melampaui batas,” harapnya.
Sementara itu, Jabatan Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kutim, Achmad Doni Erviady, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menekan inflasi dengan menjaga stok bahan pokok di pasaran.
“Kami terus upayakan menjaga stok bahan pokok, terutama menjelang Ramadan. Konsumsi bisa meningkat dua kali lipat dari biasanya karena banyak pedagang yang menyiapkan menu buka puasa,” terangnya.
Doni menambahkan, Disperindag Kutim juga melakukan koordinasi dengan distributor dan pedagang untuk memastikan kelancaran pasokan dan stabilitas harga.
“Hal tersebut kami terus upayakan dengan menjaga stok yang ada apalagi ini menjelang ramadhan, pemakaian bisa mencapai 2 kali lipat dari biasanya, karena kan ada tuh pedagang persiapan buka puasa,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus berupaya menekan inflasi dengan menjaga stok bahan pokok dan meningkatkan produksi lokal. Diharapkan, harga bahan pokok di pasaran dapat stabil dan inflasi dapat dikendalikan.(adl/ja)