Pesawat Garuda Indonesia Mengalami Kendala Teknis, Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Selamat
Bujurnews – Pesawat Garuda Indonesia GA-1105 yang membawa jemaah haji Kloter 5 Embarkasi Makassar asal Kabupaten Gowa, terpaksa kembali mendarat usai lepas landas pada Rabu (15/5) pukul 17.15 waktu setempat. Keputusan ini diambil oleh pilot setelah salah satu mesin pesawat Boeing 747-400 (ER-BOS) mengeluarkan percikan api. Pesawat tersebut mengangkut sedikitnya 450 penumpang dan 18 awak pesawat.
Setelah mendarat kembali di Bandara Sultan Hasanuddin, para jemaah sempat dipulangkan untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti. Seluruh jemaah haji akhirnya diterbangkan kembali ke Madinah pada malam yang sama menggunakan armada Boeing 747-400 (ER-TRV).
Kementerian Agama (Kemenag) RI menyampaikan permintaan agar Garuda Indonesia lebih profesional dalam melayani jemaah calon haji Indonesia, mengingat keselamatan penumpang adalah prioritas utama. “Kita menyayangkan adanya peristiwa kerusakan mesin pesawat dalam penerbangan haji. Garuda Indonesia harus profesional karena ini berkaitan dengan keselamatan penerbangan jamaah,” kata Juru Bicara Kemenag RI, Anna Hasbie, pada Kamis (16/5).
Insiden ini menyoroti pentingnya pemeliharaan dan pemeriksaan teknis pesawat secara rutin untuk memastikan keamanan penerbangan, terutama saat mengangkut jemaah haji. Sebagai maskapai nasional, Garuda Indonesia diharapkan dapat menjaga standar operasional dan keselamatan yang tinggi untuk menjamin kelancaran perjalanan haji tahun ini.
Garuda Indonesia menyatakan komitmennya untuk menangani insiden ini dengan serius dan memastikan bahwa semua tindakan pencegahan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pihak maskapai juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh penumpang atas kesabaran dan pengertian mereka selama proses penanganan insiden ini.
Para jemaah haji yang sempat mengalami keterlambatan tetap melanjutkan perjalanan mereka ke Madinah dengan selamat dan tanpa kendala lebih lanjut. Keselamatan dan kenyamanan para jemaah haji tetap menjadi prioritas utama bagi Kementerian Agama dan Garuda Indonesia, sehingga setiap langkah diambil untuk memastikan bahwa seluruh jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan tenang dan khusyuk.
Kemenag juga mengimbau agar seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji, termasuk maskapai penerbangan, terus berkoordinasi dan menjaga komunikasi yang baik untuk memastikan bahwa seluruh proses keberangkatan dan kepulangan jemaah haji berjalan lancar dan aman.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kesiapan dan respons cepat dalam situasi darurat, serta perlunya pengawasan ketat terhadap standar keselamatan penerbangan. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dan maskapai penerbangan, diharapkan pelayanan haji dapat terus ditingkatkan demi kenyamanan dan keselamatan para jemaah haji Indonesia.(*)