NasionalTrending Medsos

Kontroversi Penampilan Katy Perry di Paris Fashion Week Picu Debat Soal Standar Ganda Gender

Bujurnews – Penampilan tanpa busana Katy Perry saat menghadiri Paris Fashion Week baru-baru ini menimbulkan kontroversi besar di media sosial. Banyak netizen mengkritik aksi tersebut sebagai sesuatu yang tidak pantas untuk dilihat di acara yang begitu bergengsi.

Namun, tidak semua orang sependapat. Beberapa penggemar Katy Perry justru membandingkan reaksi warganet terhadap aksi serupa yang dilakukan oleh John Cena di Oscars 2024. Saat itu, John Cena tampil tanpa busana dan mendapatkan tanggapan positif dari para netizen. Perbandingan ini menyoroti standar ganda yang sering diterapkan pada perempuan dalam hal penampilan dan perilaku.

Banyak pengguna media sosial yang berpendapat bahwa kritik yang ditujukan kepada Katy Perry mencerminkan sikap misoginis dan diskriminatif. “Ketika John Cena melakukannya, dia dipuji sebagai berani dan menghibur. Tapi ketika Katy Perry melakukannya, dia dianggap tidak layak. Ini jelas standar ganda,” tulis seorang pengguna Twitter.

Debat ini membuka diskusi yang lebih luas tentang bagaimana perempuan sering kali dihakimi lebih keras daripada laki-laki dalam konteks yang sama. Para pendukung Perry berpendapat bahwa wanita memiliki hak yang sama untuk mengekspresikan diri mereka tanpa takut dihukum atau dipermalukan. “Ini bukan tentang apa yang mereka kenakan atau tidak kenakan, tapi tentang bagaimana kita sebagai masyarakat merespons mereka,” kata seorang penggemar Perry di Instagram.

Di sisi lain, ada pula yang merasa bahwa kedua tindakan tersebut memang tidak pantas, terlepas dari siapa yang melakukannya. “Mungkin kita harus setuju bahwa tampil tanpa busana di acara publik seperti Paris Fashion Week atau Oscars tidak sesuai, tidak peduli siapa yang melakukannya,” tulis seorang kritikus di Facebook.

Fenomena ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal kesetaraan gender dan bagaimana kita sebagai masyarakat menilai dan merespons tindakan individu berdasarkan gender mereka. Perbedaan reaksi ini bisa menjadi cerminan dari bias dan prasangka yang masih ada dalam masyarakat kita.

Pada akhirnya, perdebatan tentang standar ganda gender ini mungkin tidak akan selesai dalam waktu dekat. Namun, yang jelas adalah penting bagi kita untuk terus mengangkat isu-isu ini dan berbicara tentang mereka, dengan harapan bahwa suatu hari nanti, kita bisa mencapai kesetaraan yang sejati dan adil untuk semua orang, terlepas dari gender mereka. (*)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button