Camilan keripik telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner Indonesia. Dari kentang hingga singkong, keripik hadir dalam berbagai rasa dan bentuk yang digemari oleh semua lapisan masyarakat. Popularitas keripik di Indonesia memberikan peluang besar bagi pengusaha yang ingin masuk ke industri makanan ringan.
Keripik singkong, khususnya, menjadi salah satu camilan favorit karena harganya yang terjangkau dan mudah ditemukan di berbagai tempat. Selain itu, keripik singkong kini hadir dalam berbagai varian rasa dan dikemas dengan tampilan modern yang menarik.
Silviana, seorang pengusaha muda, melihat potensi bisnis ini dan memutuskan untuk menjual keripik singkong. Ia bercerita, “Awalnya aku dikirimin oleh-oleh sama temenku yang dari Malang. Lalu, aku coba posting di medsos dan ternyata banyak yang minat untuk beli. Akhirnya, aku tertarik membuat dan berpikir untuk menjualnya kembali.”
Dengan tekad kuat, Silviana menghubungi pemilik usaha keripik kampus untuk memasarkan lebih luas ke media digital. Ia mencoba menggunakan merek serta kemasan yang simpel dan menarik untuk bisa bersaing dengan brand brand serupa. Silviana memanfaatkan media sosial seperti Whatsapp untuk mempromosikan keripik singkongnya dan mengaku bisa menjual sekitar 80 kemasan dalam sekali pre-order.
Bisnis keripik singkong terus menunjukkan prospek cerah di Indonesia karena mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan daya tariknya. Dengan beragam rasa dan harga yang bersahabat, keripik singkong tetap menjadi favorit di hati masyarakat Indonesia. Bisnis ini membuktikan bahwa dengan kreativitas dan strategi pemasaran digital yang tepat maka camilan tradisional seperti keripik singkong bisa tetap eksis dan bahkan berkembang di era modern. (*)
