Gerakan Etam Mengaji di Kukar Diikuti Ribuan Pelajar dan Santri

Foto : Peserta GEMA yang hadir memadati Area Lapangan Upacara Kantor Bupati Kukar. (Humas Pemkab)
KUTAI KARTANEGARA – Gerakan Etam Mengaji (GEMA) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) di Lapangan Upacara Kantor Bupati pada Senin (17/3/2025) mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Ribuan peserta yang terdiri dari pelajar dan santri se-Kecamatan Tenggarong memenuhi area lapangan untuk mengikuti kegiatan mengaji bersama ini.
Kegiatan GEMA diadakan sebagai bagian dari upaya Pemkab Kukar dalam menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an, khususnya di bulan suci Ramadan. Peserta yang hadir berasal dari berbagai sekolah serta pondok pesantren di Tenggarong.
Salah satu peserta, Anisa, perwakilan dari SMK Negeri 2 Tenggarong, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya dapat mengikuti kegiatan ini.
“Seru sekali, alhamdulillah kegiatan ini sangat positif. Membaca Al-Qur’an bersama di bulan Ramadan sembari menunggu waktu berbuka puasa adalah pengalaman yang berkesan,” ujarnya.
Anisa juga menjelaskan bahwa sekitar 80 siswa dari SMK Negeri 2 Tenggarong turut berpartisipasi dalam GEMA. Masing-masing jurusan di sekolahnya mengirimkan delapan perwakilan dari total 10 jurusan yang ada.
“Yang hadir mewakili masing-masing jurusan ada delapan orang, dan sekolah kami memiliki 10 jurusan. Selain dari SMK Negeri 2, banyak juga pelajar dari sekolah lain serta santri pondok pesantren yang ikut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Anisa berharap agar GEMA dapat terus dilaksanakan setiap tahun dan dikembangkan dengan konsep yang lebih menarik.
“Semoga di tahun depan kegiatan ini bisa kembali digelar dan dapat ditambahkan agenda lainnya selain membaca Al-Qur’an bersama, sehingga semakin banyak yang tertarik untuk ikut serta,” harapnya.
GEMA menjadi salah satu program unggulan Pemkab Kukar dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Dengan tingginya partisipasi dari pelajar dan santri, kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi tradisi yang melekat di bulan Ramadan. (Kar)