
Bujurnews, Samarinda – Pada Selasa (18/03/2025), Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, menerima audiensi dari Ikatan Masyarakat Samarinda Asal Karya Baru Bugi (IMASKAB) di Ruang Rapat Wakil Wali Kota Samarinda, Lantai II Gedung Balai Kota. Pertemuan ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Badan Kesbangpol Kota Samarinda yang diwakili oleh Kabid Ekososbud, Agama, dan Organisasi Kemasyarakatan, Hj. Sri Repelita, S.Sos., M.Si.
Audiensi ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus perkenalan kepengurusan baru IMASKAB periode 2024-2028. Paguyuban yang berdiri sejak 2017 ini menaungi warga asal Desa Karya Baru dan Kelurahan Bugi, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, yang kini berdomisili di Samarinda. Berdasarkan data tahun 2018, jumlah warga Buton di Samarinda mencapai 3.152 jiwa dan diperkirakan terus bertambah. IMASKAB sendiri telah terdaftar secara resmi di Kesbangpol Kota Samarinda dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, keagamaan, serta budaya.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua IMASKAB, Saharuddin, menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan air bersih bagi warga Buton yang bermukim di Gunung Mulya, Gunung RCTI – Samarinda Seberang, dan Sempaja Ujung (dekat SMK 6). Menurutnya, warga di wilayah tersebut mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih dari PDAM. Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemerintah Kota Samarinda dapat membantu memfasilitasi penyediaan air bersih di daerah tersebut.
Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan. Ia akan segera berkoordinasi dengan PDAM terkait distribusi air bersih di wilayah yang dimaksud.
“Silakan ajukan permohonan resmi terkait kebutuhan air bersih PDAM, dan kami akan membantu mengkoordinasikan dengan pihak terkait,” ujarnya.
Saharuddin pun menyampaikan apresiasinya atas kesempatan audiensi ini.
“Suatu kehormatan bagi kami telah diterima dalam audiensi ini. Kami berharap kerja sama yang baik dengan pemerintah dapat terus terjalin,” ungkapnya.
Permasalahan distribusi air bersih di Samarinda bukanlah hal baru. Meskipun produksi air bersih telah mencukupi, distribusinya masih menghadapi berbagai kendala. Salah satu penyebab utama adalah kondisi pipa PDAM yang sudah tua, sehingga menghambat aliran air ke sejumlah wilayah . Selain itu, intrusi air laut ke Sungai Mahakam juga menjadi tantangan serius, memaksa PDAM menghentikan produksi air bersih di beberapa kawasan.
Menanggapi berbagai permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen untuk meningkatkan akses air bersih bagi seluruh warganya. Dalam rencana bisnis Perumdam Tirta Kencana 2025-2029, ditargetkan cakupan layanan air bersih mencapai 100 persen sebelum tahun 2029 . Upaya ini mencakup pembangunan instalasi pengolahan air baru, peremajaan jaringan pipa, dan peningkatan kapasitas distribusi.
Audiensi antara IMASKAB dan Wakil Wali Kota ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan air bersih. Dengan sinergi yang baik, diharapkan akses air bersih yang merata dan berkualitas dapat segera terwujud di Kota Samarinda. (ape/ja)