
Bujurnews, Samarinda – Dinas Perdagangan Kota Samarinda menggelar kegiatan pasar murah selama 10 hari di 10 kecamatan berbeda. Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan serta menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadan.
Pasar murah ini melibatkan berbagai pelaku usaha dan distributor yang menyediakan barang dengan harga lebih terjangkau dibandingkan toko ritel modern. Pengawas Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Heny Kartika Handayani, menegaskan bahwa para pelaku usaha yang berpartisipasi harus menawarkan harga lebih rendah dari harga di toko mereka.
“Jika harga yang ditawarkan sama dengan harga di toko, maka tujuan dari kegiatan ini tidak tercapai. Kami berharap harga di pasar murah benar-benar lebih rendah agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” ujar Heny. Ia menambahkan bahwa harga barang di pasar murah seharusnya berbeda dengan harga di toko ritel seperti Alfamidi, Indogrosir, Lotte Grosir, atau Alfamart. Dengan adanya selisih harga yang signifikan, daya beli masyarakat diharapkan tetap terjaga dan tidak terbebani oleh kenaikan harga selama Ramadan.
Selain membantu masyarakat, pasar murah ini juga bertujuan untuk menekan laju inflasi yang sering meningkat akibat naiknya permintaan barang selama bulan puasa. “Dengan adanya kegiatan ini, ketersediaan bahan pokok bisa terjamin, sehingga lonjakan harga dapat dikendalikan,” tambah Heny.
Dinas Perdagangan berharap pasar murah ini dapat berjalan lancar dan efektif dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan selama Ramadan. Selain meringankan beban masyarakat, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjaga keseimbangan pasar serta mengurangi tekanan inflasi. (ape/ja)