
Bujurnews, Kutai Timur – Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, menanggapi keluhan masyarakat terkait kerusakan kendaraan usai mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Sangatta.
Meskipun hasil inspeksi awal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) belum menemukan indikasi adanya BBM oplosan, Mahyunadi menilai persoalan ini tidak bisa dianggap selesai begitu saja.
“Disperindag sudah melakukan pengecekan ke lapangan, tapi tidak ditemukan BBM oplosan. Namun dari masyarakat, ada fakta kendaraan rusak setelah mengisi BBM,” ujar Mahyunadi usai menghadiri halal bihalal di Balai Pertemuan Umum (BPU) Sangatta, Kamis (10/4/2025).
Ia menekankan bahwa investigasi akan terus berlanjut, dengan rencana sidak (inspeksi mendadak) secara menyeluruh ke berbagai SPBU maupun penjual BBM nonresmi di wilayah Kutai Timur.
“Kalau SPBU tahu akan ada sidak, itu bukan sidak namanya. Pasti mereka sudah siap-siap. Sidak itu harus dilakukan mendadak agar kita tahu kondisi sebenarnya,” tegasnya.
Sebelumnya, pada 8 April lalu, Disperindag telah menggelar sidak ke SPBU di depan Sangatta Town Center (STC), namun tidak menemukan indikasi BBM bermasalah. Meski begitu, Mahyunadi menilai perlu ada pendalaman lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya campuran zat lain dalam BBM.
“Saya akan panggil lagi Kepala Disperindag untuk mendalami kemungkinan BBM yang dicampur zat lain, misalnya solar dengan minyak goreng dan sebagainya. Ini akan kami selidiki,” jelasnya.
Mahyunadi menegaskan, Pemkab Kutim akan melakukan sidak berkala secara diam-diam demi memastikan keamanan dan kualitas BBM yang dikonsumsi masyarakat.
“Kita akan lakukan sidak diam-diam demi melindungi konsumen,” pungkasnya.(adl/ja)