Bujurnews.com – Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, menegaskan bahwa kebijakan impor gula yang dijalankan selama masa jabatannya tidak merugikan pihak mana pun. Hal itu disampaikannya kepada awak media usai memberikan kesaksian dalam sidang terdakwa eks Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Charles Sitorus, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (30/6/2025).
Tom Lembong, yang juga berstatus sebagai terdakwa dalam perkara yang sama namun menjalani sidang terpisah, menekankan bahwa kebijakan impor tersebut merupakan respons terhadap gejolak harga gula dalam negeri dan dilakukan untuk melindungi kepentingan masyarakat luas.
“Semuanya tidak ada yang dirugikan. Semuanya oke-oke saja. Baik BUMN yang ditugaskan, PT PPI, maupun swasta, maupun koperasi semuanya bisa menghasilkan keuntungan,” ujar Tom. Ia menambahkan bahwa hanya satu importir swasta yang mengalami kerugian, sementara seluruh proses berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan stabilisasi harga.
Tom mengungkapkan, kebijakan impor gula dilakukan atas arahan langsung dari Presiden sebagai upaya mengatasi kelangkaan stok dan melonjaknya harga gula di awal 2016. Saat itu, stok dalam negeri hampir habis, sementara infrastruktur distribusi yang terbatas menyulitkan penyaluran gula ke berbagai daerah.
“Impor dilakukan untuk segera menambah stok dan menekan harga yang sudah naik signifikan. Setelah musim giling dimulai, harga gula mulai turun. Jadi kebijakan itu berhasil menstabilkan situasi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa upaya stabilisasi harga pangan, termasuk gula, bukan perkara mudah di negara sebesar Indonesia yang memiliki wilayah luas dan tantangan logistik yang kompleks.
Menutup pernyataannya, Tom menyebut bahwa evaluasi terhadap kebijakan publik seharusnya berlandaskan pada manfaat luas yang dihasilkan, bukan semata pada kerugian satu-dua pihak.
“Kebijakan ini bertujuan menjaga harga tetap terjangkau bagi rakyat. Kalau akhirnya stok melimpah dan harga turun, artinya tujuan itu tercapai,” pungkasnya. (*)
