Bujurnews,Kutai Timur — Harapan besar disematkan pada Kapolres Kutai Timur (Kutim) yang baru, AKBP Fauzan Arianto. Namun, bukan hanya sekadar janji sinergi yang diinginkan para jurnalis lokal, melainkan langkah konkret yang bisa dirasakan langsung oleh media dan masyarakat.
Pernyataan Kapolres yang menekankan pentingnya kemitraan strategis antara Polri dan media mendapat tanggapan positif, namun juga kritis dari Ketua Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT), Raymond Chouda. Ia menegaskan bahwa wacana kemitraan sudah lama digaungkan, namun realisasinya masih minim.
“Kalau Kapolres mau bersinergi, dari dulu kami selalu menyambut baik. Tapi jangan sampai hanya sekadar omong doang, kalau bisa ada peningkatan,” ujarnya.
Raymond menyoroti bahwa selama ini hubungan antara media dan aparat kerap terbatas pada agenda formal atau kegiatan seremonial. Menurutnya, perlu ada program strategis bersama yang dirancang secara kolaboratif dan berjalan berkelanjutan.
“Jangan hanya ketika ada acara baru diundang. Nah, kalau bisa Kapolres bikin gebrakan,” tambahnya.
AKBP Fauzan sendiri diketahui memiliki rekam jejak kuat di bidang kehumasan Polri, termasuk pernah menjabat sebagai Kasubbagidekreatif di Divisi Humas Mabes Polri.
Ia mengungkapkan komitmennya terhadap transparansi dan pentingnya peran media dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Kami yakin media adalah mitra strategis. Tanpa media tentunya kami tidak bisa menyampaikan kerja-kerja positif kita kepada masyarakat,” ujar AKBP Fauzan dalam wawancara belum lama ini.
Dengan latar belakang yang kuat dalam komunikasi publik, ekspektasi terhadap AKBP Fauzan jelas tinggi. Kini, tinggal bagaimana ekspektasi tersebut dijawab dengan tindakan konkret di lapangan. (Ma/ja)
