
Bujurnews, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kecamatan Loa Kulu terus mendorong sektor pariwisata dan pelestarian budaya sebagai kekuatan baru penggerak ekonomi lokal. Salah satu desa yang mulai mencuri perhatian adalah Desa Sumber Sari, dengan daya tarik alam dan ikon khas yang makin dikenal luas.
Camat Loa Kulu, Ardiansyah, menyebut kawasan puncak dan embung Sumber Sari kini menjadi tujuan favorit masyarakat. Kehadiran landmark tulisan “Kukar” di lokasi tersebut juga menjadi kebanggaan warga.
“Puncak dan embung itu jadi salah satu destinasi unggulan baru. Ikon ‘Kukar’ juga menambah daya tarik wisata,” ujarnya.
Upaya ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab Kukar. Kecamatan turut mendorong peningkatan kapasitas SDM desa agar pengelolaan wisata bisa dilakukan secara mandiri dan profesional.
Tak hanya wisata alam, pelestarian sejarah lokal juga jadi perhatian. Salah satunya Tugu Pembantaian di Desa Loh Sumber, yang kini jalurnya sudah dibenahi lewat program semenisasi. Tugu ini akan menjadi lokasi peringatan 17 Agustus, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan.
“Nilai sejarah seperti ini harus terus dijaga dan diwariskan. Kami dorong desa untuk merawat situs bersejarah sebagai sarana edukasi dan identitas lokal,” tegas Ardiansyah.
Kolaborasi lintas sektor juga diperkuat. Pemerintah kecamatan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan Kukar agar program wisata dan budaya bisa selaras dengan dukungan anggaran dan kebijakan.
Desa juga diminta aktif mengalokasikan dana desa untuk kegiatan budaya dan ekonomi kreatif. Salah satu contohnya Desa Jembayan Tengah, yang kini ditetapkan sebagai desa budaya dan terus difasilitasi untuk menjaga hidupnya tradisi dan kearifan lokal.
“Wisata, budaya, sejarah—semua punya potensi besar. Kami ingin desa menjadi pusat kebangkitan ekonomi dan jati diri masyarakat,” pungkasnya.(Adv/Kar/ja)