APBD Kutim 2026 Turun Drastis, Pemkab Fokus Efisiensi dan Prioritas Program Strategis

Bujurnews, Sangatta — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) harus menghadapi kenyataan pahit. Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 diperkirakan merosot tajam hingga setengah dari tahun sebelumnya.
Dari Rp9,89 triliun pada 2025, APBD Kutim tahun depan diprediksi hanya sekitar Rp4,86 triliun.
Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, menjelaskan bahwa angka tersebut sudah melalui perhitungan sementara. Meski begitu, masih terbuka peluang peningkatan, meskipun tidak signifikan.
“Rancangannya segitu. Mungkin bisa bertambah, tapi enggak banyak,” jelasnya saat ditemui usai pembahasan awal rancangan APBD.
Penurunan drastis ini, kata Mahyunadi, tak serta-merta akan menghambat pelaksanaan 50 program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Kutim. Ia menegaskan bahwa setiap misi tetap dijalankan, hanya skala dan besarannya yang akan disesuaikan.
“Yang penting semua misinya tercapai. Program bisa gendut, bisa kurus, tergantung kemampuan anggaran,” ujarnya.
Beberapa program yang masih menjadi prioritas antara lain pembangunan rumah layak huni, bantuan RT sebesar Rp250 juta, dan seragam sekolah gratis. Namun, Mahyunadi mengakui beberapa kegiatan dengan sifat seremonial atau non-esensial akan dikurangi untuk efisiensi.
“Efisien itu bukan memangkas, tapi mengefektifkan. Jadi anggaran yang terlalu banyak untuk kegiatan tidak produktif akan kita pangkas, supaya bisa lebih fokus ke infrastruktur dan ekonomi rakyat,” terangnya.
Selain efisiensi, Pemkab Kutim juga berencana memanfaatkan bantuan dari berbagai sumber lain, seperti dana pusat dan bantuan keuangan provinsi, untuk menutup celah pembiayaan.
Program pertanian, seperti pencetakan 100 ribu hektar sawah baru, disebut Mahyunadi akan dikejar lewat sinergi lintas instansi.
Meski dana terbatas, Wabup memastikan seluruh program pembangunan tetap berjalan.
“Semua program dipastikan jalan. Hanya besarannya yang menyesuaikan. Kita targetkan tahun 2027 semua sudah berjalan, dan 2028 rampung,” tegasnya. (Adv/ma/ja)




