Bujurnews, Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah menerapkan kebijakan pemasangan stiker bagi keluarga miskin sejak tahun 2023 sebagai bagian dari upaya pendataan dan penyaluran bantuan sosial secara tepat sasaran.
Kepala Dinas Sosial Kutim, Ernata Hadi Sujito, menjelaskan bahwa pemasangan stiker dilakukan setelah petugas Dinas Sosial melakukan verifikasi dan validasi (verval) langsung ke rumah warga berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Jadi tahun 2023 itu sudah kita verifikasi. Masyarakat yang miskin kita datangi per rumah, per KK. Jika memang tergolong miskin, kita pasangi stiker masyarakat miskin dan menerima bantuan,” ujarnya.
Menurut Ernata, proses verval tersebut terus dilakukan hingga sekarang. Selain memastikan penerima bantuan tepat sasaran, langkah ini juga menjadi dasar pembaruan data kemiskinan di Kutai Timur.
Terkait potensi dampak psikologis terhadap keluarga atau anak-anak yang rumahnya ditempeli stiker, Kepala Dinsos menilai hal itu bukan masalah selama dilakukan sesuai ketentuan.
“Saya rasa ini suatu kenyataan. Kalau memang masyarakat itu miskin tentunya mau ditempeli itu. Tapi kalau sudah keluar dari kemiskinan, tentu mereka tidak mau lagi,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa pemasangan stiker hanya diberikan kepada warga yang benar-benar memenuhi kriteria miskin. Apabila dalam proses verifikasi ditemukan keluarga yang sudah tergolong mampu, mereka akan dikeluarkan dari DTKS melalui proses graduasi.
“Kalau kita datangi dan sudah tidak memenuhi kriteria, itu kita graduasi, kita keluarkan dari data kemiskinan. Data DTKS itu selalu di-upgrade berdasarkan verifikasi,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa program pemasangan stiker keluarga miskin telah direalisasikan di seluruh 18 kecamatan di Kutai Timur.
“Sudah terrealisasi,” pungkasnya (ma/)
