Sangatta – Alhamdulillah, itulah kalimat pertama yang diucapkan Wakil Ketua II DPRD Kutai Timur (Kutim) Arfan, usai rapat paripurna persetujuan APBD Kutim tahun anggaran 2023. Pasalnya, agenda rapat sempat menegangkan lantaran molor dari jadwal di hari terkahir pengesahan APBD itu. Yakni 30 November 2022.
Rapat dimulai setelah Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, hadir sekitar pukul 23.00 Wita. Ardiansyah hadir bersama Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang.
Paripurna dipimpin Ketua DPRD Kutim Joni, didampingi Wakil Ketua I DPRD Kutim Asti Mazar. Tidak ketinggalan Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, SE, MSi.
Usai rapat pengesahan APBD itu, Arfan pun mengucap syukur. “Alhamdullilah, injury time, tanggal 30, kurang lebih jam 10 (malam) lewat baru sepakat, dan alhamdulillah semua fraksi sepakat dengan 5.912,518.338.172 dan MYC (multiyears contract) atau tahun jamak dengan skema pembayaran 2 tahun,” ucapnya.
Pembahasan APBD 2023 ini sebelumnya juga sempat alot antara badan anggaran (Banggar) DPRD Kutim dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Pemkab Kutim.
Setelah melalui rapat-rapat konsultasi yang cukup panjang, akhirnya Raperda APBD Kutim 2022 disepakati.
“Adapun gonjang ganjing DPRD tidak langsung setuju terkait MYC itu bentuk kehati-hatian teman teman DPRD, karena ada kesalahan teknis di awal, maksud dan tujuan-nya adalah supaya tidak ada permasalahan dengan hukum,” terang Arfan.
Legislator Partai Nasdem ini menyatakan, dengan MYC yang diproyeksikan sebesar Rp 1.369 triliun merupakan anggaran luar biasa. Ia meyakini hal tersebut menjadikan pemerintahan Ardiansyah-Kasmidi (ASKB) sukses membangun Kutim.
“Tentu anggaran ini kita kawal bersama, kita awasi bersama, dan yang paling penting para pekerja atau kontraktor yang mendapat kerjaan ini harus profesional dan kuat modal, jangan mengharapkan DP aja baru kerja, sehingga bisa pekerjaan terhambat,” papar Arfan.
“Jadi sekali lagi dengan ucapan Alhamdulillah, anggaran hampir 6 triliun ini semoga berkah buat masyarakat Kutai Timur, amiin,” pungkas Arfan.
