Tingkatkan Ekonomi Melalui UMKM, Bupati Kutim Ingin Membangun Gedung UKM Center

Bujurnews.com, Sangatta – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman merancamg program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai program unggulan di masa kepemimpinannya.
Di dalam 7 program unggulannya, pemberdayaan UMKM ini masuk kepada program ekonomi dan menjadi prioritas untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Di antara program tentang UMKM ini adalah ya kita terus akan memberikan fasilitas bagi masyarakat dengan berbagai bantuan,” ucapnya, Jumat (26/11/2021).
Bantuan tersebut berupa modal, baik yang bersumber dari APBN pemerintah pusat, provinsi, dan dari Pemkab yang akan menyiapkan modal di Kutai Timur sendiri.
Selain bantuan modal melalui anggaran pemerintah, Bank Perkreditan Rakyat juga telah tersedia di Kutim sehingga masyarakat yang membutuhkan bisa meminjam dana untuk permodalan.
Terlebih, Ardiansyah mengakui bahwa pihaknya telah mempersiapkan program pemberdayaan UMKM di tahun 2022 mendatang.
“Nah ini saya tidak menyebut sekarang, tapi saya akan menyebut untuk tahun depan karena program saya akan berjalan mulai tahun 2022,” ucapnya.
Yang tak kalah penting, di masa kepemimpinannya, Ardiansyah Sulaiman akan membangun gedung UKM center untuk menampung daganganpelaku-pelaku UKM di Kutim.
Pengadaan UKM center ini sebenarnya sudah digagas sejak tahun 2014 yang lalu saat masih menjadi Wakil Bupati Kutim.
Namun karena berbagai hal sehingga gedung ini tidak terbangun.
“Nah pada saat saya kembali memimpin Kutai Timur saya tetap akan berkomitmen membangun gedung UKM center ini,” ucapnya.
Fungsi dari berdirinya UKM Center adalah manakala pelaku UMKM tersebut menemui kendala dalam memasarkan produk-produk mereka secara langsung.
Untuk itu, Pemkab Kutim akan mempersilahkan agar produk UMKM itu di tampung di gedung UKM center ini, dan dijadikan tempat untuk bertemu antara pembeli dan penjual terkait dengan produk-produk masyarakat Kutai Timur pada umumnya.
“Karena kalau melihat UMKM itu juga berbagai macam produk, mulai dari kuliner sampai dengan produk yang terkait dengan kerajinan-kerajinan rumah tangga dan sebagainya, ini luar biasa,” ujarnya.
Apabila tidak kita fasilitasi dengan baik, Bupati Ardiansyah meyakini tahapan pemasaran akan menjadi hambatan bagi pelaku UMKM untuk terus berproduksi. (adv/kei/hdd)