AdvertorialKaltim

Disperindagkop UKM Kaltim Perluas Jaringan Bisnis ke Luar Pulau

PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) terus melakukan berbagai upaya untuk memperluas jejaring bisnis para pelaku UKM Benua Etam.

Setelah sebelumnya membantu membangun business matching (B to B) pelaku UKM Kaltim dengan pelaku UKM di Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa Timur dan lainnya, Kamis (2/6/2022) kegiatan yang sama dilakukan dengan para pelaku usaha di Sumatera Selatan (Sumsel).

Disperindagkop Kaltim memfasilitasi 5 pelaku UKM pilihan untuk melaksanakan kerja sama perdagangan antarpulau.

Rombongan Kaltim dalam lawatan bisnis ke Bumi Sriwijaya ini dipimpin Plt Sekda Provinsi Kaltim Riza Indra Riadi.

Dijelaskan Riza, kerja sama antarpemerintah dan pelaku UKM kedua daerah merupakan program prioritas dan strategis.

Pasalnya, kerja sama semacam ini juga memiliki peran besar untuk menentukan ketahanan ekonomi, apalagi bila melihat begitu banyak masalah dan kebutuhan masyarakat yang harus diatasi atau dipenuhi dengan melewati batas-batas wilayah administratif.

Demikian pula, potensi komoditi Kaltim juga sangat layak untuk dikerjasamakan dengan pelaku UKM di Sumsel dan provinsi lainnya.

“Untuk sukses kerja sama ini perlu identifikasi isu-isu strategis, menetapkan bentuk atau model kerja sama yang tepat, dengan prinsip saling menguntungkan,” kata Riza Indra Riadi saat memberi arahan.

Selain itu, kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut  kesepakatan bersama gubernur seluruh Indonesia selaku anggota Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

Yakni  terkait kerja sama perdagangan produk unggulan antardaerah. Hal ini sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata pemerintah untuk memberikan motivasi dan pendampingan kepada pelaku UKM dalam perdagangan antarprovinsi.

“Manfaat kerja sama ini sangat riil bagi pelaku UKM kita,” imbuh Riza.

Di tempat yang sama, Kepala Disperindagkop  UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor  mengungkapkan dari kerja sama bisnis hari ini diperoleh transaksi cukup besar yakni  Rp 18,3 miliar.

“Nilai transaksi itu diperoleh dari kerja sama dagang untuk PKE atau bungkil sawit, lidi nipah, lidi sawit, handycraft dan abon ikan layur,” papar Roby.

Transaksi sudah dilakukan 4 pelaku UKM, sementara 1 pelaku UKM masih dalam tahap penjajakan.

Kegiatan kemitraan dua provinsi kaya sumber daya alam itu juga dihadiri Pj Sekda Provinsi Sumsel SA Supriono, Kepala Kanwil Bea Cukai, Kadis Perindustrian, Kadis Perdagangan, Kadis Koperasi dan Kadin Sumsel. (sul/ky/adpimprov kaltim)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button